Washington (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Jumlah penderita flu babi di Amerika Serikat dikonfirmasi naik menjadi 109, termasuk bayi Meksiko yang menjadi korban jiwa pertama akibat flu babi di negeri itu, demikian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Kamis.
Menurut data yang disiarkan dalam laman CDC, negara bagian yang dikonfirmasi terkena wabah flu babi adalah Arizona, California, Indiana, Kansas, Massachusetts, Micihigan, Nevada, New York City, Ohio, Carolina Selatan dan Texas.
Carolina Selatan telah mengkonfirmasi terdapat 10 kasus (positif flu babi), demikian CDC.
Seorang bayi Mexico berusia 23 bulan yang dirawat di Texas meninggal akibat flu babi di Amerika Serikat, lapor CDC, Rabu.
Bayi ini merupakan orang pertama yang meninggal akibat flu babi di luar Mexico, tempat virus itu diduga telah mengakibatkan lebih dari 159 kematian dan membuat sakit sebanyak 2.500 orang lagi.
Para pejabat di Mexico City, Kamis, melaporkan dua kematian baru dengan gejala yang sama dengan flu A (H1N1) sehingga jumlah korban jiwa akibat flu babi menjadi 20 di ibukota Mexico itu.
Lima korban tewas lagi telah dikonfirmasi oleh pemeriksaan laboratorium disebabkan oleh rangkaian virus baru yang mematikan itu, sementara 115 orang kini dirawat di rumah sakit, sama dengan jumlah orang yang dirawat sehari sebelumnya saat 18 orang baru dirawat karena terkena gejala flu.
Akan tetapi 16 orang diperkenankan pulang setelah pulih dan dua orang lagi meninggal di rumah sakit.
Selama 24 jam terakhir, pusat medis di Mexico City menerima 13.339 orang, 194 diantara mereka memiliki gejala flu babi, termasuk 18 orang yang baru dibawa ke rumah sakit.
Itu merupakan penurunan tajam dari jumlah sehari sebelumnya yaitu 320 orang, dan puncaknya terjadi Minggu dengan 351 orang. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009