Jakarta, 30 April 2009 (ANTARA) - PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja operasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir 31 Maret 2009. Dalam laporan tersebut, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp14,4 miliar, lebih rendah dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp487,3 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham juga lebih rendah dari Rp96,8 per saham pada triwulan pertama 2008 menjadi Rp2,9,- per saham pada triwulan pertama tahun ini.
Turunnya laba bersih tersebut terutama disebabkan karena jatuhnya harga rata-rata logam timah pada triwulan pertama 2009 yakni US$11.221 per metrik ton, atau lebih rendah 35% dibandingkan rata-rata harga logam timah yang diterima pada periode yang sama tahun 2008 sebesar US$17.133 per metrik ton. Sementara nilai tukar rata-rata Dolar AS terhadap Rupiah yang diterima oleh Perseroan adalah 27% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp9.291, menjadi Rp11.671 per Dolar AS.
Volume penjualan logam timah selama triwulan pertama 2009 mencapai 11.014 metrik ton atau 8% lebih tinggi dibandingkan volume penjualan logam timah periode yang sama tahun lalu sebanyak 10.176 metrik ton.
Produksi logam mengalami penurunan dari 11.523 metrik ton pada triwulan pertama 2008 menjadi 10.462 metrik ton pada triwulan pertama 2009, atau 9% lebih rendah. Sedangkan total produksi bijih timah selama triwulan pertama 2009 mengalami penurunan sebesar 39%, dari 8.730 ton Sn pada triwulan pertama 2008 menjadi 5.288 ton Sn pada triwulan pertama 2009. Faktor yang mempengaruhi berkurangnya produksi bijih adalah rendahnya produksi bijih dari tambang darat sebesar 56%, produksi bijih triwulan pertama tahun 2008 sebesar 6.178 ton Sn menurun menjadi sebesar 2.722 ton Sn pada triwulan pertama tahun 2009. Produksi bijih timah darat pada triwulan pertama 2008 jauh lebih tinggi terutama disebabkan oleh berlimpahnya ketersediaan bijih timah dari masyarakat karena rendahnya harga dan permintaan timah dunia.
Produksi bijih dari kapal keruk yang dihasilkan selama periode triwulan pertama 2009 mengalami kenaikan dari 2.552 ton Sn pada periode yang sama tahun 2008 menjadi 2.566 ton Sn.
Pendapatan dari penjualan selama triwulan pertama 2009 adalah sebesar Rp1.587,5 miliar atau 12% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp1.812,0 miliar.
Penerimaan penjualan sebesar itu terdiri dari penjualan logam timah Rp1.442,4 miliar (90%), penjualan batubara Rp138,4 miliar (9%), dan sisanya berasal dari penjualan jasa keteknikan, jasa pengedokan dan jasa eksplorasi masing-masing sebesar Rp5,6 miliar, Rp325 juta dan Rp739 juta.
Sementara harga pokok penjualan timah mengalami kenaikan sebesar 54% dari sebelumnya Rp 945,9 miliar pada triwulan pertama tahun 2008 menjadi Rp1.462.3 miliar pada periode yang sama tahun 2009.
Jumlah aktiva Perseroan pada triwulan pertama 2009 yakni sebesar Rp5.723,1 miliar menurun dari tahun 2008 sebesar Rp5.785,0 miliar.
Keterangan lebih lanjut, hubungi:
Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat PT Timah (Persero) Tbk
Tel: +62 21 2352 8000
Fax: +62 21 344 4012
Email: investorrelation@pttimah.co.id
www.timah.com
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009