Setelah adanya imbauan menghentikan kegiatan perkantoran, kami fokus untuk mencarikan solusi agar layanan kepada pembudidaya dapat terus dilakukan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan layanan online atau daring sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan penyebaran virus corona atau COVID-19 yang saat ini sedang mewabah.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, menyatakan pihaknya sangat serius dalam membantu pemerintah untuk mencegah dan menekan kenaikan kasus Covid-19, dalam hal ini khususnya pemangku kepentingan dan masyarakat pembudidaya.
"Setelah adanya imbauan menghentikan kegiatan perkantoran, kami fokus untuk mencarikan solusi agar layanan kepada pembudidaya dapat terus dilakukan," kata Slamet.
Hal tersebut, lanjutnya, tentunya dengan tetap mengedepankan keselamatan dan kenyamanan penerima layanan dan petugas pelayan publik di unit pelaksana.
Slamet menambahkan bahwa seluruh pegawai dan karyawan unit teknis yang karena kewajibannya tetap harus bekerja, wajib mengikuti prosedur pencegahan yang diterapkan di seluruh UPT.
Berbagai prosedur itu seperti pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan tubuh pada bilik disinfektan pada saat memasuki lingkungan balai, mencuci tangan dengan air mengalir selama 20 detik setiap selesai melakukan kegiatan dan tetap melakukan social distancing dalam melakukan aktivitas di lingkungan balai.
“Untuk pelayanan yang tidak memerlukan tatap muka secara langsung, kami telah siapkan jalur komunikasi melalui nomor telepon ataupun email bagi pembudidaya yang membutuhkan layanan teknis” tutur Slamet.
Adapun layanan yang dapat dilayani seperti layanan uji laboratorium seperti mutu obat ikan dan kualitas air dengan melalui pengiriman ekspedisi, konsultasi dan diseminasi online serta permohonan bantuan dan penjualan hasil produksi perikanan.
"Kami harapkan pembudidaya dapat mengerti dengan adanya pembatasan sementara ini dan dengan dukungan penuh dari masyarakat, pencegahan penyebaran virus corona lebih luas lagi kami harap dapat terwujud," imbuh Slamet.
Sebagai informasi, hotline layanan kepada pembudidaya tersebar di seluruh Indonesia dan dapat di lihat di Instagram (@budidayakkp), website (kkp.go.id/djpb), atau twitter (@budidayakkp) maupun di media sosial dan website masing-masing unit pelaksana teknis.
Ia menyebut, salah satu unit pelaksana teknis yang telah mengembangkan sistem untuk dapat melakukan pelayanan online bagi pembudidaya ialah Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam.
Sejak tahun 2019, BPBL Batam telah dapat menerima pengajuan proposal permohonan bantuan dan penjualan hasil produksi melalui Integrasi sistem aplikasi pesan instan WhatsApp-Website bernama SimaPRO BPBL Batam yang merupakan sistem manajemen produksi.
Kepala BPBL Batam, Toha Tusihadi menyatakan bahwa layanan online ini merupakan sebuah inovasi yang coba untuk dikembangkan untuk meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan transparansi di lingkungan BPBL Batam.
"Selain membantu pembudidaya mendapatkan kemudahan pengajuan bantuan dan penjualan tanpa harus datang ke kantor kami, masyarakat juga dapat melihat langsung status permohonan baik untuk penjualan maupun untuk uji lab pada daftar antrian yang ditampilkan di website kami," ujar Toha.
Menurut dia, keuntungan lainnya dengan menggunakan sistem tersebut adalah terjaminnya keterlacakan dari benih ikan yang dikeluarkan serta memudahkan sistem akuntansi ketersediaan barang, serta dapat mencegah timbulnya proses gratifikasi dan kolusi dengan aparat pelayanan.
Baca juga: KKP genjot produksi udang nasional di tengah COVID-19
Baca juga: KKP siapkan skenario terkait perikanan budidaya di tengah COVID-19
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020