Hupmas Pertamina Regional Sumatera, Sari, di Prabumulih, ketika dihubungi melalui telepon dari Palembang, Kamis, membenarkan memang di lokasi pipa tersebut telah terjadi kebakaran, namun setelah dilakukan upaya pemadaman akhirnya api sudah dapat dijinakkan sekitar pukul 23.00 WIB.
Menurut dia, kondisi pipa gas itu memang non aktif atau tidak terpakai lagi, namun tidak diketahui penyebabnya tiba-tiba terbakar.
Namun, akibat kebakaran pipa gas itu, suplai minyak mentah dari lokasi penambangan ke kilang Plaju tetap lancar dan tidak terganggu, karena memang bukan pipa yang aktif, kata dia lagi.
Berdasarkan hasil penelitian, pihaknya menyimpulkan kemungkinan dugaan sementara akibat adanya warga yang membakar lahan, namun itu hanya menduga-duga saja, kata dia lagi.
Hal yang jelas tempat kebakaran pipa itu jauh dari lokasi pemukiman penduduk sekitar 2 kilometer, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Pihaknya sekarang ini sedang melakukan rehabilitasi lingkungan, dengan harapan tidak akan terjadi lagi kebakaran serupa," kata Sari pula.
Sementara Iwan, petugas Hupmas Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, ketika dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa lokasi pipa yang terbakar tidak terlalu membahayakan, karena jauh dari pemukiman penduduk.
Namun demikian, pihak Pertamina setempat tetap selalu waspada dan mengantisipasi kemungkinan api dapat meluas hingga membakar kawasan sekitar, terlebih lagi sekarang ini mulai musim kemarau, kata dia pula
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009