Kinerja Bentoel positif untuk terus tumbuh seperti periode sebelumnya dan diharapkan kondisi pasar terus membaik dan situasi ekonomi makro cepat pulih, kata Presiden Direktur Bentoel Group, Nicolas B Tirtadinata usai paparan publik di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, penurunan konsumsi rokok ini terjadi antara lain disebabkan oleh berlakunya peraturan cukai yang baru dan penurunan daya beli konsumen.
Pembatasan area merokok dan kampanye anti rokok secara langsung maupun tidak langsung juga berpengaruh terhadap penurunan pasar rokok ini, katanya.
Ia mengatakan, Bentoel saat ini memiliki beberapa merek andalan dan berada di tier 1 antara lain Star Mild, Bentoel Sejati dan X Mild. Selain itu Country merupakan andalan di segmen si Garet putih Mesin.
Di Segmen sigaret kretek tangan dengan beberapa merek Bentoel Sejati, Tali Jagt Raya, Bintang Buana Raya, Rawit, Joged dan Prinsip mengalami pertumbuhan tiga persen.
Sedangkan di segmen sigaret kretek mesin regular dengan andalan Bentoel Biru, Tali Jagat filter dan Bintang Buana Filter mampu tumbuh 90 persen, ucapnya.
Nicolas mengatakan, pada semester pertama tahun ini dilakukan peresmian pabrik pengolahan tembakau (Green Leaf Treshing) dan sentral pergudangan tembakau yang akan beroperasi secara komersial.
Dengan adanya infrastruktur ini, Bentoel tidak lagi tergantung pada pihak ketiga dalam pengolahan tembakau sehingga penghematan biaya operasional perusahaan bisa dilakukan pada tahun ini, katanya.
" Dengan beroperasinya pabrik pengolahan tembakaui ini diharapkan kualitas produk semakin terjaga dan konsisten, disamping mampu menghemat biaya operasional perusahaan," tambahnya.
Bentoel juga telah menerapkan sistem dan teknologi informasi sebagai infrastruktur penunjang yang sangat penting. Pengembangan aplikasi sistem dan teknologi informasi antara lain dengan peluncuran Portal dan War Room (Be One Star).
Be One Portal merupakan instruktur teknologi yang bakal membantu efisiensi dan efektivitas karyawan guna menunjang peningkatan kinerja Bentoel Group, tuturnya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009