Jakarta (ANTARA) - Penulis Dewi Lestari atau yang dikenal dengan Dee Lestari menyerukan untuk tidak mengunduh dan mengunggah PDF ilegal dari buku-buku karya para penulis.

Berbicara melalui laman Instagram-nya, Dee mengatakan banyak orang yang mengunggah dan mengunduh PDF ilegal dari karya novelnya dan rekan penulis lain dengan alasan mencari hiburan di tengah karantina.

"Mengunggah PDF ilegal atas karya kami, menyebarkan tautannya, menyilakan orang lain mengunduhnya demi hiburan gratis untuk membunuh waktu, sama dengan merampas hak ekonomi kami," kata Dee dikutip Rabu.

"Saya berbicara bukan atas nama diri sendiri saja, melainkan semua penulis yang beroleh pendapatan melalui royalti. Royalti adalah hajat hidup kami. Tidak semua dari kami kaya raya, tak semua juga miskin merana. Satu hal yang pasti: royalti adalah hak atas jerih payah kami menuliskan buku," lanjutnya.

Gelombang besar berikut yang akan menerpa kita setelah pandemi adalah gelombang dampak ekonomi. Kita semua akan terimbas, tanpa kecuali. Termasuk penulis dan industri penerbitan. Saya setuju kita berdonasi dan banyak-banyak memberi pada saat seperti ini. Namun, berdonasi tidak sama dengan mengambil hak orang lain. Mengunggah PDF ilegal atas karya kami, menyebarkan tautannya, menyilakan orang lain mengunduhnya demi hiburan gratis untuk membunuh waktu, sama dengan merampas hak ekonomi kami. Saya berbicara bukan atas nama diri sendiri saja, melainkan semua penulis yang beroleh pendapatan melalui royalti. Royalti adalah hajat hidup kami. Tidak semua dari kami kaya raya, tak semua juga miskin merana. Satu hal yang pasti: royalti adalah hak atas jerih payah kami menuliskan buku. Saya, teman-teman penulis, penerbit buku, tengah bergulat mencari titik terang dari badai ekonomi besar yang tengah dan akan bergulung sebentar lagi. Kami juga ingin mencari cara terbaik untuk bisa terus berkarya dan memberikan pilihan-pilihan yang tak memberatkan kepada pembaca sekalian. Situasi ini berat buat kita semua. Untuk bisa mengatasinya, kita harus saling mendukung. Bukan saling merampas. Bukan saling menikung. Setop unggah-unduh PDF bajakan. Setop penyebaran tautannya. #SalingDukung

A post shared by Dee Lestari (@deelestari) on


Penulis novel "Aroma Karsa" ini menyadari bahwa masyarakat butuh hiburan untuk mengusir rasa bosan. Oleh karena, ia dan rekan-rekan penulis serta pihak penerbit akan berusaha untuk mencari jalan keluar.

"Saya, teman-teman penulis, penerbit buku, tengah bergulat mencari titik terang dari badai ekonomi besar yang tengah dan akan bergulung sebentar lagi. Kami juga ingin mencari cara terbaik untuk bisa terus berkarya dan memberikan pilihan-pilihan yang tak memberatkan kepada pembaca sekalian," jelas mantan personel grup vokal Rida Sita Dewi itu.

Dee melanjutkan, "Situasi ini berat buat kita semua. Untuk bisa mengatasinya, kita harus saling mendukung. Bukan saling merampas. Bukan saling menikung. Setop unggah-unduh PDF bajakan. Setop penyebaran tautannya. #SalingDukung."



Baca juga: Bakat menulis Dee Lestari menurun ke anak

Baca juga: Kesulitan Dee Lestari dalam menciptakan lagu

Baca juga: Dewi Lestari tertarik bikin parfum khusus "Aroma Karsa"?

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020