Pembicaraan restrukturisasi utang luar negeri itu perlu dilakukan setelah Argentina melewatkan batas waktu yang sebelumnya telah ditetapkan negara itu pada 31 Maret.
Negara Amerika Selatan itu berlomba untuk memperbaiki utang mata uang asingnya dan menghindari gagal bayar (default) yang akan membuat akses Argentina ke pasar global berisiko seiring dengan wabah virus corona yang melanda kawasan Amerika Selatan.
Para negosiator Argentina bekerja secepat mungkin untuk mengirimkan penawaran baru kepada para kreditornya, tetapi pandemi COVID-19 telah menggagalkan pengaturan tanggal (jatuh tempo) baru yang pasti, kata Guzman.
Pemerintahan kiri-tengah Presiden Alberto Fernandez mengatakan sedang mengevaluasi "berbagai kombinasi variabel" untuk memastikan kesepakatan baru itu berkelanjutan.
Hal itu termasuk menunda tanggal jatuh tempo, pengurangan bon-bon "substansial", dan potensi pemotongan nilai-nilai utama, menurut pernyataan dari Kementerian Ekonomi Argentina.
Argentina sedang mempertimbangkan untuk memasukkan instrumen-instrumen dengan pembayaran bon yang dikaitkan dengan kinerja ekonomi dalam penawaran terbarunya, kata Guzman.
Reuters melaporkan pada Senin bahwa Argentina akan membuat "pedoman" tentang restrukturisasi utangnya, meskipun belum siap untuk mengungkap suatu proposal konkret.
Sementara itu, Guzman menyusun peta jalan ekonomi Argentina pada awal bulan ini. Hal itu merupakan langkah kunci dalam pembicaraan mengenai utang luar negeri Argentina setelah kreditor meminta informasi lebih rinci tentang rencana negara itu karena kedua belah pihak berupaya untuk melakukan restrukturisasi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Terbitkan banyak surat utang, Argentina ingin topang peso
Baca juga: Argentina lunasi utang enam miliar dolar AS
Baca juga: Pemerintah baru Argentina akan bicarakan utang dengan AS
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020