New York (ANTARA News/AFP) - Wall Street mengalami "rally" (kenaikan panjang) pada Rabu waktu setempat, karena para investor melihat benih-benih pemulihan dalam sebuah laporan pelemahan ekonomi AS dan didukung oleh pernyataan Federal Reserve bahwa laju kontraksi mengendur, kata para dealer.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 168,78 poin, atau 2,11 persen, menjadi berakhir pada 8.185,73, memecah penurunan dua hari berturut-turut.
Indeks komposit saham teknologi berat Nasdaq, menguat 38,13 poin, atau 2,28 persen, menjadi 1.711,94 dan indeks Standard & Poor`s 500 naik 18,48 poin, atau 2,16 persen, menjadi 873,64.
Aksi pasar terjadi setelah estimasi pertama Departemen Perdagangan AS untuk produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama memperlihatkan, ekonomi terbesar dunia itu mengalami kontraksi brutal 6,1 persen dalam tingkat tahunan.
Estimasi tersebut lebih buruk daripada tingkat penurunan tahunan 4,7 persen yang diprediksikan oleh para ekonom swasta, dan hanya sedikit lebih baik dari penurunan kuartal sebelumnya 6,3 persen, sebuah penurunan tajam dalam investasi usaha digabung dengan belanja konsumen yang kuat memicu harapan bahwa resesi yang dimulai Desember 2007 itu selanjutnya dapat berakhir.
"Di sana terdapat beberapa hal utama yang positif" dalam laporan, kata Augustine Faucher dari Moody`s Economy.com, yang membantah bahwa data itu "poin menuju sebuah akhir resesi pada akhir 2009."
Departemen Perdagangan melaporkan, belanja konsumen melompat 2,2 persen, yang menggerakkan sekitar dua per tiga dari aktivitas ekonomi AS, setelah turun 4,3 persen dalam kuartal keempat 2008.
"Para investor mengambil pelipur lara dari lebih baiknya dari perkiraan `rebound` (berbalik naik) dalam konsumsi pribadi in personal di dalam sebuah laporan yang menunjukkan PDB kuartal pertama turun lebih besar dari yang diperkirakan," kata para analis Charles Schwab & Co. dalam catatan kepada para nasabahnya.
Patrick O`Hare dari Briefing.com lebih berhati-hati.
"Opini kami, di situ tidak terlalu banyak yang dapat dibaca ke dalam pernyataan konsumsi menguat," kata dia. "Pengangguran sedang bergerak naik, kenaikan upah terbatas, dan kredit masih terkendala."
Beberapa jam setelah laporan PDB dirilis, Federal Reserve mengatakan, ekonomi AS masih mengalami kontraksi namun pada sebuah laju yang "sedikit banyak melambat" karena itu pihaknya mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol dan mempersiapkan program-program untuk mendorong pelonggaran kredit.
"Pasar memberikan the Fed sebuah pengesahan positif, karena kenaikan momentun di pasar-pasar saham dalam antisipasi dari keputusan FOMC yang tidak diperoleh bertahap setelah Fed mengeluarkan siaran pers," kata Brian Bethune, kepala ekonom pada IHS Global Insight.
Di antara saham-saham dalam fokus, grup media hiburan Time Warner naik tipis 0,96 persen menjadi 21,98 dolar AS setelah mencatat rugi kuartalan lebih baik dari perkiraan dan mengatakan pihaknya mengalami "spinning off" (pelepasan) unit internet bermasalah, AOL.
Goodyear Tire & Rubber naik 10,70 persen menjadi 11,59 dolar AS. Perusahaan mengatakan telah memangkas 3.800 pekerjanya dalam sebuah kerugian yang dibuatnya pada kuartal pertama.
Bank of America naik 6,50 persen menjadi 8,68 dolar AS, setelah kepala eksekutif Kenneth Lewis menghadapi sebuah sikap bermusuhan pertemuan para pemegang saham.
Obligasi turun kembali. Imbal hasil (yield) pada obligasi negara AS berjangka 10-tahun naik menjadi 3,096 persen dari 3,002 persen pada Selasa, dan pada obligasi negara berjangka 30-tahun naik menjadi 4,026 persen dari 3,955 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009