Keempat orang itu dikawal secara terpisah keluar dari penjara Roumieh di pinggiran kota Bairut dalam satu konvoi kendaraan setelah hakim pra-pengadilan di Pengadilan Khusus untuk Libanon (STL) yang bermarkas di Den Haag mengatakan bukti tidak cukup untuk menuduh mereka dalam kasus tersebut.
Mereka adalah bekas kepala pengawal presiden, Mustafa Hamdan, direktur dinas keamanan Jamil Sayyed, kepala keamanan domestik Ali Hajj dan kepala intelijen militer Raymond Azar.
Pembebasan mereka tiba pada waktu sensitif saat Lebanon bersiap untuk mengadakan pemilihan parlemen yang sangat penting Juni, yang akan mengadu mayoritas parlemen dukungan-Barat yang dipimpin oleh putera Hariri, Saad, melawan aliansi pimpinan-Hizbullah yang didukung oleh Suriah dan Iran.
Pengadilan Hariri telah menjadi pusat tarik tambang antara kelompok-kelompok pro dan anti-Suriah di negara itu, dengan masing-masing menuduh pihak lainnya menggunakan kasus tersebut untuk tujuan politik.
Sayyed telah tiba di rumahnya Beirut, tempat beberapa anggota parlemen Hizbullah dan puluhan pendukungnya berdiri di luar untuk menyambutnya di tengah sorak-sorai, tepuk tangan dan sebuah band Hizbullah.
Tembakan senjata perayaan meletus di tempat itu ketika ia muncul, mengenakan setelah biru angkatan laut, dari kendaraannya yang dikelilingi oleh para pendukung.
"Kebenaran akhirnya terungkap," kata isteri Sayyed, Sawsan. "Kebenaran itu kami inginkan, bukan kebenaran yang mereka atur dari suatu hari. Tapi ini OK,..".
Naji Bustany, pengacara Ramdan dan Azar, menyambut baik putusan STL Rabu itu, tapi juga mengatakan putusan itu tiba empat tahun sangat terlambat.
"Setelah 44 bulan, keadilan telah dilakukan dan itu seharusnya 43 bulann lalu," kata Bustany.
Kelompok garis keras Hizbullah juga memuji putusan tersebut.
"Hizbullah menyambut baik pembebasan keempat jenderal itu dan mengcapkan selaman pada keluatga mereka setelah penahahan sewenang-wenang yang lama di sel penjara tanpa bukti," kelompok Muslim Syiah itu mengatakan dalam pernyatan pers.
Hizbullah telah menuduh musuh-musuh politiknya dalam mayoritas parlemen yang didukung Barat, dipimpin oleh putera dan ahli waris politik Hariri, Saad, "mencemoohkan semua undang-undang dan prosedur yang ada" serta mempolitisasi jurisdiksi Lebanon.
"Prioritasnya sekarang akan memikul tanggungjawab dan mengadili semua orang yang bertanggungjawab selama tahun-tahun kecurangan dan penangguhan," pernyataan tersebut terbaca.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009