Bogor (ANTARA News) - Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika (Dishub dan Kominfo) Kota Bogor Suharto mengatakan kendaraan bemo kini resmi dihapus sebagai angkutan umum di daerah itu, sebagai salah satu upaya membenahi lalu-lintas.
"Kendaraan bemo dihapus karena sudah tidak laik lagi dioperasionalkan di Kota Bogor," katanya di Bogor, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu terkait dengan diraihnya penghargaan dari Menteri Perhubungan (Menhu) Jusman Jusman Syafii Djamal berupa plakat tertib lalu lintas dan angkutan kota kepada pemerintah kota (Pemkot) Bogor.
Wali Kota Bogor Diani Budiarto dan kepala daerah lainnya di Indonesia menerima penghargaan itu di Terminal III Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Jakarta, Selasa (28/4).
Penghargaan yang diterima Kota Bogor berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 34 tahun 2009, tanggal 2 April 2009 tentang Penetapan Kota penerima piala Wahana Tata Nugraha dan Kota penerima Plakat Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota tahun 2008.
Menurut Suharto, pihaknya juga melakukan pengujian terhadap kendaraan bermotor, dan penertiban terhadap kendaraankendaraan yang disinyalir tidak lain jalan, dan salah satunya adalah bemo itu.
Selain itu, kata dia, untuk mengurangi dampak polusi udara, Pemkot Bogor menggulirkan program bio-diesel dengan memanfaatkan minyak jelantah untuk bahan bakar bus Transpakuan.
"Program ini ternyata telah diapresiasi baik oleh pemerintah pusat maupun komunitas dunia yang tergabung dalam anggota `Commision on Sustainable, International Climate Enviremental Invitiate` (ICLEI)," katanya.
Program berikutnya yang akan segera diluncurkan, katanya, adalah konversi gas untuk angkutan kota, yang sekaligus pula akan segera direalisasikan program "shift" Angkot.
Meski sudah diupayakan berbagai program, Suharto mengakui bahwa Kota Bogor saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan transportasi yang sangat kompleks.
Namun, dengan berbagai upaya yang serius yang dilakukan Pemkot Bogor, ternyata diapresiasi oleh pemerintah pusat sampai akhirnya memberikan penghargaan berupa plakat tertib lalu lintas dan angkutan kota.
Menurut dia, banyak programprogram Pemkot Bogor untuk penanganan masalah lalu-lintas dinilai oleh pemerintah pusat mengarah kepada hasil yang positif.
"Sebelumnya kita juga pernah mendapat piagam dari Gubernur Jawa Barat bahwa Kota Bogor sangat serius untuk berpartisipasi dalam menangani permasalahan lalu-lintas di Jabar," katanya.
Ia mengungkapkan, sudah banyak upaya yang dilakukan Pemkot Bogor dalam menuntaskan permasalahan transportasi. Dari segi prasarana untuk memperlancar arus lalu lintas di Kota Bogor, dilakukan dengan meningkatkan kapasitas jalan, antara lain mendisain persimpangan atau mengubah disain geometrik simpang.
Dari sisi lalu lintasnya, kata dia, dilakukan melalui manajemen rekayasa lalu lintas. Sedangkan dari sisi angkutan umum dioperasikan bus Transpakuan sejak Mei 2007, dan bahkan telah dioperasikan bus Transpakuan koridor 2.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada penumpang bus Transpakuan juga diujicobakan penggunaan "smart card", katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009