Palembang (ANTARA News) - Pelatih kesebelasan Sriwijaya FC (SFC), Rahmad Darmawan mengaku sulit bagi timnya untuk mengejar Persipura Jayapura sehingga harus merelakan gelar juara Liga (Indonesia Super League/ISL) jatuh ke tangan "Mutiara Hitam" itu.
"Persipura benar-benar melejit dan tidak mungkin terkejar lagi dengan memanfaatkan sisa laga hingga akhir kompetisi. Apalagi, pada enam laga terakhir semuanya harus tandang di tempat lawan," ujar Rahmad di Palembang, Rabu.
Rahmad menyatakan sudah "lempar handuk," padahal musim kompetisi lalu, Sriwijaya sukses meraih dua gelar sekaligus (double winner) liga dan Copa Indonesia.
Mantan pelatih Persija dan Persipura ini mengakui pula, terpaksa harus merevisi targetnya, menyusul hasil pertandingan yang tidak memuaskan pada dua laga kandang secara beruntun, masing-masing imbang 1-1 melawan Persiba Balikpapan (25/4) dan PKT Bontang (28/4).
"Semula, saya masih berharap, setidaknya bisa menempel ketat Persipura untuk tetap berada di jalur juara, namun skor imbang atas Persiba dan PKT itu memupuskan semuanya," ujar pelatih berpangkat kapten marinir TNI AL ini.
Padahal dalam berbagai kesempatan jumpa pers sebelumnya, RD selalu optimistis timnya bakal mampu mempertahankan dua gelar musim lalu dan memberikan sinyal tidak akan menyerah hingga akhir kompetisi.
Namun dalam jumpa pers seusai ditahan imbang "Laskar Khatulistiwa" PKT Bontang, Selasa (28/4), pelatih berusia 42 tahun ini malah akan merevisi target awalnya.
"Harapan saya tinggal di Copa. Di ISL ini tinggal melihat saja, finishnya di urutan berapa, tapi yang pasti bukan di urutan pertama. Tapi, saya tetap akan semaksimal mungkin membawa SFC berada pada posisi terbaik di klasemen hingga akhir musim ini," ujar mantan asisten pelatih timnas Piala Tiger tahun 2002.
Rahmad bahwa tidak berani mematok posisi kedua karena masih harus melihat dahulu hasil drawing babak delapan besar Copa tanggal 30 April ini. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009