Jakarta (ANTARA News) - Tim gabungan TNI/Polri dan PT Angkasa Pura berhasil mengevakuasi pesawat latih TNI Angkatan Laut Tobago/TB-10 yang jatuh di sekitar Pantai Maron, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/4).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul di Jakarta, mengatakan, kini seluruh badan pesawat sudah berada di hanggar Pangkalan Udara (Lanud) Ahmad Yani, Semarang.
Setelah evakuasi berhasil, maka mulai besok (Rabu, red) tim investigasi dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) akan segera bekerja, katanya, ketika di konfirmasi ANTARA.
Pesawat latih milik TNI AL jenis Tobago/TB-10 bernomo register L-208 melakukan pendaratan darurat di Pantai Maron, Semarang, karena mengalami gangguan mesin saat melaksanakan latihan terbang Perwira Siswa Penerbang Angkatan XVII Sekolah Penerbangan Komando Pendidikan dan Pengembangan TNI AL (Kobangdikal) pada pukul 09.40 Wib.
Pesawat tinggal landas dari runway 13 Lanud Ahmad Yani pada pukul 09.00 Wib dan saat melaksanakan di "left down wind runway" 13, pesawat diperintahkan untuk "extend down wind" oleh menara kontrol namun pesawat mengalami kegagalan mesin (engine failure) sehingga pilot mengambi memutuskan untuk melaksanakan pendaratan darurat kurang lebih 200 meter dari runway 13.
Akibatnya pilot Letkol Laut (P) Imam Musani sekaligus instruktur dan Perwira Siswa (Pasis) Penerbang Lettu Laut (P) Ruby Mohtar mengalami luka-luka dan kini dirawat di Rumah Sakit Pusnerbad, Semarang.
Iskandar menambahkan, Pasis Dikbang Kobangdikal yang melakukan latihan terbang berjumlah 10 orang, antara lain Lettu Laut (P) Ruby melaksanakan latihan terbang pre solo.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk melanjutkan program terbang para siswa Dikpabang setelah melewati program "ground school" dan flight "simulator training" di Juanda, Surabaya.
Ia mengemukakan, para siswa tersebut akan melaksanakan latihan terbang secara intensif di Semarang dibawah kendali Sekolah Penerbangan Kobangdikal. Kesepuluh siswa itu dilatih dengan menggunakan pesawat latih Tobago-10 untuk menjadi penerbang yang sesungguhnya.
"Sebelum berangkat ke Semarang, sejumlah siswa tersebut telah dibekali dengan latihan terbang selama lima jam dengan pesawat yang sama di Juanda, Surabaya," tuturnya.
Mengingat padatnya lalulintas udara di Bandara Juanda, maka untuk memenuhi silabi para Siswa Penerbang secara efektif, kegiatan tersebut dialihkan ke Lapangan Udara Achmad Yani, Semarang selama sekitar dua minggu.
Pesawat Tobago dari Skuadron 200 Pusat Penerbangan TNI AL adalah buatan Socata, Prancis dan resmi sebagai pesawat latih TNI AL pada 30 Nopember 2005.
Tobago/TB-10 memiliki panjang 25,43 kaki, lebar 32,84 kaki, tinggi 9,91 kaki dan berat maksimal 1.060 kg.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009