Kemenangan ketiga beruntun di kandang sendiri itu, membawa Persebaya mengumpulkan poin 52 atau sama dengan yang diraih Persema Malang, yang pada saat bersamaan gagal menambah poin setelah kalah 1-3 dari tuan rumah Persigo Gorontalo.
Endra Prasetya dan kawan-kawan berhak menduduki pimpinan klasemen wilayah timur, karena unggul dalam selisih gol. Persebaya surplus 25 gol (39-14), sementara Persema dengan 19 gol (43-24).
"Kemenangan ini patut disyukuri, karena permainan anak-anak jauh menurun dibanding dua laga sebelumnya," kata Asisten Pelatih Persebaya, Ibnu Grahan usai pertandingan.
Gelandang serang Mohammad Taufiq menjadi penentu kemenangan "Green Force" di hadapan sekitar 6.000 pendukungnya, melalui tendangan jarak jauh pada menit ke-52.
Tuan rumah yang mendominasi permainan, sempat dikejutkan gol mantan pemain Persebaya Slamet Nurcahyo pada menit ke-29, memanfaatkan kelengahan lini belakang lawan.
Sebelum gol tersebut, PSS Sleman memiliki dua peluang bagus melalui Busari dan Sinang Jono, tapi tendangan keduanya masih melambung di atas mistar gawang Endra Prasetya.
Lemahnya lini belakang akibat absennya Anderson Da Silva, memaksa Pelatih Persebaya Arcan Iurie memainkan Joao Bosco Cabral.
Namun, mantan pemain Persija Jakarta itu tampil buruk dan sering salah pengertian dengan Nugroho Mardiyanto. Arcan Iurie kemudian menarik Joao Bosco dan memasukkan Sunaji, beberapa menit sebelum gawang Persebaya kebobolan.
"Kondisi anak-anak sangat kelelahan dan sulit mengembangkan permainan. Hal itu yang menjadi salah satu penyebab terjadinya gol, selain karena absennya Anderson akibat cidera lutut," tambah Ibnu Grahan.
Tuan rumah mampu menyamakan skor 1-1 saat laga babak pertama tersisa empat menit, setelah tendangan keras Andik Vermansah dari luar kotak penalti gagal diantisipasi kiper PSS Sleman, Roni Sutanto.
Permainan Persebaya merosot drastis pada pertengahan babak kedua, kendati penyerang pengganti Purwanto nyaris menambah keunggulan tuan rumah, tapi bola masih menyamping tipis dari gawang kiper cadangan Yuli Hartanto.
PSS Sleman memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan tekanan. Sebuah serangan cepat yang dilancarkan striker pengganti Mohammad Basri dan diakhiri dengan tendangan "first time", nyaris membobol gawang Endra Prasetya.
"Semestinya kami bisa mencuri poin, kalau tiga peluang emas mampu dimaksimalkan. Tapi Persebaya memang tim bagus dan sulit dikalahkan di kandangnya," kata Asisten Pelatih PSS Sleman, Lafran Pribadi.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009