Brisbane (ANTARA News) - Merebaknya virus flu babi yang menewaskan sedikitnya 149 orang di Meksiko mendorong pemerintah Australia memberlakukan status peringatan perjalanan level empat untuk negara tetangga Amerika Serikat (AS) itu sejak Selasa.

Pemberlakuan peringatan perjalanan yang mendorong warga Australia mempertimbangkan kembali rencana kunjungan mereka ke Meksiko itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan level peringatan ancaman pandemi flu dari tiga ke empat.

Bagi warga Australia yang kebetulan sudah berada di negara itu, DFAT menyarankan mereka meninggalkan Meksiko jika mereka khawatir dengan kesehatan dirinya.

Namun status peringatan perjalanan dengan level yang sama tidak diberlakukan Australia kepada Amerika Serikat dan Kanada, dua negara yang beberapa orang warganya tewas akibat virus mematikan ini.

DFAT masih memberikan status peringatan perjalanan level dua yang berarti warga Australia hanya diminta berhati-hati selama berada di dua negara itu.

Kementerian Kesehatan dan Penuaan Australia mencatat 20 kasus flu babi di AS ditemukan di beberapa negara bagian, seperti Kalifornia, Texas, Kansas, Kota New York, dan Ohio.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pemerintah Australia memperketat pemantauan di seluruh bandar udara internasional negara itu dengan meminta para pilot dan awak pesawat dari Amerika melaporkan status kesehatan para penumpangnya kepada petugas Bandara sebelum mendarat.

Para petugas Pelayanan Karantina dan Inspeksi Australia (AQIS) akan mengecek para penumpang yang menderita gejala flu untuk memastikan apakah yang bersangkutan memerlukan tindakan medis atau tidak.

Hingga Selasa, media setempat melaporkan, belum ditemukan satu pun kasus virus flu babi yang dikonfirmasi di Australia namun ada 14 orang warga yang dicurigai menderita gelaja flu di negara bagian Queensland, lima orang di New South Wales, dan dua orang lainnya di Tasmania.

Virus flu babi yang dilaporkan mulai berjangkit di Meksiko 13 April lalu telah telah menyebar ke AS, Kanada, Skotlandia, Spanyol, Israel dan Korea Selatan.

Selain menewaskan 149 orang di Meksiko, virus mematikan ini juga telah merenggut nyawa 20 orang di AS dan enam orang di Kanada.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009