Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore tetap melemah, pelaku pasar masih membeli dolar AS, menyusul merosotnya bursa regional akibat melemah bursa Wall Street semalam.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp10.835/10.840 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.825/10.830 per dolar AS atau turun 10 poin.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, pasar masih negatif terhadap rupiah, meski Bank Indonesia (BI) menyatakan akan tetap berada di pasar.

Tekanan pasar juga muncul dari faktor eksternal, seperti merosot bursa regional memberikan dampak negatif terhadap pasar uang domestik, ucapnya.

Menurut dia, pelaku pasar sebenarnya menunggu keluar data Biro Pusat Statistik mengenai laju inflasi April 2009 yang diperkirakan akan lebih baik dari bulan lalu yang terpicu oleh kinerja ekonomi nasional yang semakin baik.

Namun masih tak menentu situasi politik, memberikan pengaruh negatif terhadap pelaku pasar untuk melepas rupiah dan membeli dolar, ucapnya.

Rupiah juga, lanjut dia masih tertekan oleh kekhawatiran dari BUMN yang masih memerlukan dolar untuk membayar hutang meski tidak besar.

Meski demikian, lanjut Kostaman Thayib peluang rupiah untuk kembali menguat sebenarnya masih tinggi, karena masuknya investor asing terutama dari Timur Tengah yang melakukan investasi di pasar modal cukup besar memberikan kepercayaan investor lainnya untuk masuk ke Indonesia.

"Kami optimistis rupiah kedepan akan kembali membaik, karena pasar Indonesia dinilai masih potensial untuk digarap lebih baik,"katanya.

Menurut dia, posisi rupiah dalam kisaran yang sempit antara Rp10.700 sampai Rp11.000 per dolar AS dinilai merupakan tingkat yang sangat disukai baik eksportir maupun importir.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009