Ambon (ANTARA News) - Gelombang laut setinggi sekira 3 meter menghantam Desa Ohorenan, Kecamatan Kei Besar Selatan, Maluku Tenggara dan menghancurkan tiga rumah serta 30 rumah lainnya rusak ringan.

Kades Ohorenan, Yusuf Ubra, saat dihubungi Selasa mengatakan, sebuah gadung Puskesmas juga rusak diterjang gelombang itu dan semua penduduk desa mengungsi ke tempat yang aman.

"Akibat terjangan ombak, talud penahan ombak sepanjang 300 meter dengan ketebalan lima meter hancur sehingga tersisa hanya dua meter, sementara ruas jalan Ohorenan - Ohoiwait sepanjang 200 meter dengan lebar 12 meter kini menyusut menjadi 5 meter lebarnya akibat abrasi," ujarnya.

Hingga sekarang, gelombang laut disertai angin kencang masih terjadi di pesisir pantai selatan pulau sehingga diperkirakan menimbulkan banyak kerusakan di kampung lain.

Sementara Bupati Maluku Tenggara, Andreas Rentanubun, secara terpisah mengatakan, sudah memerintahkan Wakil Bupati, Yunus Serang, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau dan menangani para koran.

"Kami memperkirakan masih ada desa-desa lain yang mengalami musibah seperti ini karena sudah ada laporan dari desa Ohoiwait kalau tiga rumah penduduknya juga ikut terendam air laut sejak kemarin sampai hari ini," ujar Bupati.

Gelombang tinggi di Kei Besar Selatan terjadi sejak Senin (27/4) kemarin dan Dinas Perhubungan setempat sudah mengeluarkan larangan berlayar bagi armada kapal maupun speed boat yang melayani rute Watdek-Kei Besar dan Watdek-Elat.

Nelayan juga diingatkan untuk sementara tidak melaut untuk menghidari jatuhnya korban jiwa.

Masyarakat pesisir timur Pulau Kei Besar kebanyakan membangun rumah di bibir pantai, bahkan ada yang membuat rumah panggung di atas permukaan air.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009