Cengkareng (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, kepala daerah jangan membangun jalur transportasi sendiri-sendiri dan mengajak para pakar dan birokrat perhubungan untuk memikirkan sistem transportasi Indonesia yang lebih terintegrasi.
Pada peresmian Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Banten, Selasa, Presiden Yudhoyono mengatakan, saat ini para kepala daerah sudah tidak seharusnya membangun jalur transportasi beserta infrastruktur pendukungnya sendiri-sendiri.
"Jangan masing-masing gubernur membangun sendiri-sendiri. Uang yang miliaran rupiah itu akhirnya boros tidak terpakai karena sarana transportasi yang tidak nyambung, tidak terintegrasi," tutur Presiden.
Menurut Presiden, sudah saatnya Indonesia memiliki cetak biru pembangunan sistem transportasi yang terintegrasi agar pada 10 atau 15 tahun mendatang masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
"Siapa pun yang memimpin pemerintahan mendatang, siapa pun menterinya yang mengemban tugas, negara ini butuh roadmap, blueprint strategis transportasi," ujarnya.
Konsep tersebut, lanjut Presiden, juga harus memperhatikan integrasi wilayah kepulauan Indonesia yang terus tumbuh perekonomiannya.
"Ini butuh integrated plan yang dipikirkan bersama. Tidak lama lagi pertumbuhan ekonomi dunia akan tumbuh pesat, jangan terlambat, harus dipikirkan sekarang," ujarnya.
Untuk itu, Presiden meminta agar mulai saat ini pembangunan sistem transportasi serta sarana infrastruktur pendukungnya tidak lagi dibangun secara tambal sulam hanya untuk memenuhi tujuan jangka pendek.
Kepada para kepala daerah, Presiden juga mengingatkan agar dalam membangun infrastruktur selalu melibatkan pihak swasta untuk sarana yang lebih bernilai komersial.
Pola public-private partnership seperti itu, menurut dia, dapat membantu percepatan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia dengan anggaran pemerintah yang amat terbatas.
Dalam pidatonya Presiden menyatakan komitmen pemerintah untuk terus menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Ia menyebutkan, sejak 2006 anggaran yang dialokasikan ke Departemen Perhubungan naik hingga 50 persen, dari Rp8,5 triliun menjadi Rp16,17 triliun pada 2008.
Meski dirundung krisis keuangan dunia, jumlah itu tetap dipertahankan pada 2009 dengan nilai Rp17 triliun.
Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta dibangun untuk menampung kapasitas penumpang yang sudah berlebih di terminal 1 dan 2.
Kapasitas penumpang terminal 1 dan 2 hanya 18 juta penumpang per tahun dan kini Bandara Internasional Soekarno Hatta melayani 32 juta penumpang per tahun.
Terminal 3 yang dibangun di lahan seluas 30 ribu meter persegi direncanakan terdiri atas lima sub terminal yang masing-masing mampu menampung empat juta penumpang.
Bersamaan dengan peresmian terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Presiden Yudhoyono meresmikan pembangunan kembali Stasiun Kereta Api Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Stasiun yang tidak digunakan selama sembilan tahun itu kembali diaktifkan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk merevitalisasi transportasi kereta api sebagai moda angkutan massal.
Usai meninjau terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani langsung menuju stasiun kereta api Tanjung Priok untuk meninjau hasil renovasi bangunan peninggalan masa kolonial Belanda tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009