Lebak (ANTARA News) - Dua siswi SMP Negeri di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dilaporkan tidak mengikuti ujian nasional (UN) karena menikah dan mereka dinyatakan tidak lulus ujian.

"Seorang siswi kami sudah lama berhenti sekolah karena menikah dan sekarang sedang hamil," kata Ela, seorang guru SMP Negeri 1 Rangkasbitung, di Rangkasbitung, Senin.

Ela mengatakan, siswi yang menikah itu sampai saat ini masih tercatat sebagai peserta UN dan pengelola sekolah juga belum memberhentikan mereka dari sekolah tersebut.

Menurut dia, saat ini jumlah siswa SMP Negeri 1 Rangkasbitung yang mengikuti UN tahun ajaran 2008-2009 sebanyak 357 siswa.

Pelaksanaan UN berjalan aman dan tertib, bahkan siswa merasa tenang serta terkosentrasi dalam menjawab soal ujian.

"Saya menargetkan tingkat kelulusan UN seperti tahun 2008 lalu yakni sekitar 98 persen, apalagi saat ini nilai standar kelulusan naik menjadi 5.50 dari 5.25," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala SMP Negeri 2 Rangkasbitung Sutiadi, mengaku siswa yang tidak mengikuti UN dilaporkan sebanyak delapan siswa termasuk seorang yang tidak ikut karena telah menikah.

Sebagian besar siswa yang tidak mengikuti UN itu berasal dari SMP Terbuka binaan sekolah induk SMPN 2 Rangkasbitung.

"Dari delapan siswi yang tidak ikut UN itu diantaranya seorang siswi telah menikah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara UN tingkat SMP/MTs, Kabupaten Lebak, Mutaqin, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari kepala sekolah tentang siswi yang tidak mengikuti UN karena baru hari pertama.

"Kemungkinan hari kedua sudah bisa diketahui jumlah siswa yang tidak ikut UN," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini jumlah peserta UN tingkat SMPN di Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 13.011 siswa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009