Ini jadi bahan evaluasi bagi kami semua termasuk manajemen dalam rangka mengamankan kawasan perkantoran ini, termasuk karyawan, manajemen maupun masyarakat yang ada di sekitar sini

Timika (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menegaskan jajarannya akan segera mengevaluasi pengamanan di kawasan Kuala Kencana yang menjadi pusat perkantoran dan pemukiman karyawan PT Freeport Indonesia dan sejumlah perusahaan subkontraktornya.

"Ini jadi bahan evaluasi bagi kami semua termasuk manajemen dalam rangka mengamankan kawasan perkantoran ini, termasuk karyawan, manajemen maupun masyarakat yang ada di sekitar sini," kata Irjen Waterpauw di Kuala Kencana, Selasa.

Pada Selasa siang, Kapolda Papua didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kepala Badan Intelijen Daerah (Binda) Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon tiba di Timika dan langsung meninjau perkantoran PTFI di Kuala Kencana yang menjadi sasaran penyerangan (penembakan dengan menggunakan senjata api) oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Senin (30/3) siang.

Baca juga: Kapolda dan Pangdam tinjau lokasi penembakan karyawan Freeport

Dalam peristiwa itu, satu karyawan PTFI berkewarganegaraan Selandia Baru, Grame Thomas Wall meninggal dunia. Grame diketahui sudah 16 tahun bekerja di PTFI pada bagian konstruksi di kawasan dataran rendah.

Dua karyawan lainnya atas nama Jibril MA Bahar, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia terluka tembak pada paha kanan dan Yoshepine yang juga karyawan konstruksi PT Freeport Indonesia terkena serpihan peluru pada kakinya. Kedua korban terluka itu kini menjalani perawatan medis di RS AEA Tembagapura.

Kapolda mengatakan setelah melihat dari dekat lokasi penembakan dan dikuatkan dengan keterangan sejumlah saksi yang melihat para pelaku, maka diperkirakan jumlah pelaku penyerangan ke kompleks perkantoran PTFI Kuala Kencana pada Senin (30/3) siang itu berjumlah lebih dari delapan orang

"Para pelaku ini ada yang menembak dari sisi kanan gedung perkantoran PTFI. Ada juga yang menembak dari depan. Kami menyimpulkan sementara ini jumlah mereka sekitar delapan orang. Itu yang terlihat oleh saksi saat mereka berkumpul di titik terakhir sebelum kabur masuk hutan di sisi utara Alun-alun Kuala Kencana. Mereka juga membawa beberapa pucuk senjata api laras panjang," papar Irjen Waterpauw.

Baca juga: Kapolda Papua akui ada indikasi KKB mau masuk areal PT Freeport

Kapolda mengatakan jajarannya juga menganalisis soal kemungkinan ada keterlibatan oknum tertentu yang memberikan informasi kepada KKB tentang kegiatan pertemuan di lantai dua perkantoran PTFI Kuala Kencana pada Senin (30/3) siang yang menghadirkan sejumlah petinggi manajemen perusahaan.

"Soal mereka tahu ada rapat di lantai dua OB Kuala Kencana, itu baru sebatas dugaan saja. Apakah hanya kebetulan mereka melakukan penyerangan atau kah mereka tahu keberadaan manajemen yang ikut rapat saat itu, kami belum bisa memastikan itu," ujar Irjen Waterpauw.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw didampingi Vice President PTFI Bidang Security Risk Management Arif Nasuha mengamati salah satu kendaraan milik karyawan yang menjadi sasaran penembakan oleh KKB pada Senin (30/3/2020) (ANTARA/Evarianus Supar)

Kapolda meyakini kelompok penyerang terbagi dua kelompok, ada yang menembak dari depan gedung perkantoran PTFI Kuala Kencana (sisi utara) hingga mengenai kaca di lantai satu dan dua. Sementara kelompok lainnya menembak dari sisi kanan gedung mengenai kaca lantai satu dan korban yang keluar ke bagian belakang menuju tempat parkiran kendaraan.

"Itu semua sedang kami dalami melalui hasil pemeriksaan dan olah TKP yang akan dilaksanakan bersama-sama oleh Tim Polres Mimika dan teman-teman Satuan Tugas. Selain melakukan evaluasi agar pengamanan lebih efektif lagi, ada tim yang telah ditugaskan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan," ujar Irjen Waterpauw.

Kapolda meyakini pelaku penyerangan ke kompleks perkantoran PTFI Kuala Kencana itu yaitu Kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak.

Baca juga: Kapolda Papua: Situasi kamtibmas di Tembagapura relatif aman

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020