Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Pejuang Taliban di daerah bergolak suku Pakistan pada Senin menghukum mati tersangka mata-mata tentara Amerika Serikat di perbatasan seberang Afghanistan, kata pejabat seperti dilaporkan AFP.
Mayat terpotongpotong anggota warga suku Pakistan itu ditemukan di desa Kam Saroobi di dekat Miranshah, kota utama di daerah suku Waziristan Utara, kata perwira polisi setempat Ghawas Khan.
Mohammad Sadiq (28 tahun), diculik sekitar tiga bulan lalu, katanya.
"Pada mayat Sadiq terdapat beberapa luka tembak dan tangan serta kakinya dipotong," kata perwira polisi lain.
Catatan di mayat itu menyatakan orang tersebut mata-mata penting Amerika Serikat, kata pejabat pemerintah setempat, yang minta tak dikenali.
Pejuang garis keras sering menculik dan membunuh warga suku setempat atau pengungsi Afghan dengan tuduhan menjadi mata-mata bagi pemerintah Pakistan atau tentara Amerika Serikat, yang menempur perlawanan pimpinan Taliban di negara terkoyak perang Afganistan.
Wilayah ganas suku Pakistan dilanda kekerasan sejak menjadi kubu ratusan pejuang Taliban dan Alqaida, yang melintasi perbatasan itu untuk lolos dan serbuan pimpinan Amerika Serikat atas Afganistan pada ahir 2001.
Gerilyawan Taliban di daerah sabuk suku Pakistan pada akhir Maret membunuh dua orang dengan tuduhan menjadi mata-mata pasukan Amerika Serikat di Afganistan, kata pejabat.
Mayat seorang pengungsi Afghanistan dan seorang warga suku Pakistan penuh luka tembak ditemukan di tempat terpisah di Waziristan Utara, yang berbatasan dengan Afganistan.
"Sejumlah catatan ditemukan bersama mayat mereka, yang menyatakan orang tersebut dibunuh akibat bekerja sebagai mata-mata Amerika Serikat," kata pejabat polisi suku, Wali Khan, kepada kantor berita Prancis AFP.
Gerilyawan Pakistan menembak mati tiga pria di daerah bergolak suku di bagian baratlaut Pakistan setelah memfilmkan mereka, yang mengaku melakukan kegiatan mata-mata untuk Amerika Serikat, kata pejabat pada tengah Maret.
"Ini pertama kali di Waziristan Selatan bahwa gerilyawan membuat video pengakuan. Sebelumnya, mereka hanya meletakkan catatan di mayat, yang diduga mata-mata," kata Allahbagh Khan, pejabat pemerintah setempat.
Mayat anggota suku setempat, Tahir Khan, dengan luka tembak ditemukan dibuang di pasar di Wana, kota penting di daerah suku setengah swatantra Waziristan Selatan, pusat terkenal gerilyawan Taliban dan Alqaida.
"Khan, yang diculik 10 hari lalu, mendapat banyak luka tembak di tubuhnya," kata pejabat keamanan.
Cakram film (DVD) ditemukan bersama mayat itu menunjukkan Khan mengaku melakukan kegiatan mata-mata dan menyerahkan keterangan, yang menghasilkan serangkaian serangan peluru kendali Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Catatan ditemukan di mayat itu mengatakan, "Semua yang melakukan kegiatan mata-mata akan menderita nasib sama," kata pejabat tersebut.
Dua lagi mayat dari tersangka mata-mata Amerika Serikat ditemukan satu jam kemudian dengan catatan dan DVD serupa. Satu mayat adalah saudara laki-laki Khan dan orang ketiga dikenali sebagai Shabbir Khan, kata warga dan pejabat.
Hampir tiap pekan, gerilyawan menculik dan membunuh warga suku, menuduh mereka melakukan mata-mata untuk pemerintah Pakistan atau pasukan Amerika Serikat, yang bergerak di perbatasan Afganistan, tempat petempur Taliban memimpin perlawanan.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009