Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief menyatakan optimis laju pertumbuhan Indonesia akan menurun dari 1,3 persen per tahun saat ini menjadi 1,1 persen pada 2010.

Sugiri Syarief menyatakan hal itu kepada pers seusai melantik dua pejabat eselon II dan enam pejabat eselon III di lingkungan BKKBN di Jakarta, Senin.

Menurut ia, pencapaian target penurunan pertumbuhan menjadi 1,1 persen karena didasarkan kesadaran masyarakat mengikuti program KB terus meningkat atau mencapai 61 persen dari pasangan usia subur (PUS) dan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk membentuk keluarga kecil dengan dua anak lebih baik.

Selain itu, dukungan para tokoh masyarakat dan agama serta dukungan dari kelembagaan pemerintah khususnya hampir seluruh pemerintah kabupaten/kota telah menjadikan urusan KB dan pemberdayaan perempuan sejajar dengan urusan sektor lainnya.

Dicontohkannya, laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun 1970 mencapi 2,7 persen per tahun sehingga berkat program KB bahwa ramalan para pakar bahwa penduduk Indonesia pada tahun 2000 akan menjadi 280 juta jiwa tidak benar, ternyata jumlahnya hanya sekitar 200 juta jiwa, atau selama 30 tahun mampu menekan jumklah penduduk sekitar 80 juta jiwa.

Penekanan tambahan penduduk 80 juta jiwa itu berarti program KB mampu mengurangi beban biaya negara dari sektor pelayanan kesehatan, pendidikan dan penyediaan lapangan pekarjaan.

Sugiri menyatakan hasil pertemuan negara anggota PBB tentang kependudukan di New York, akhir Maret 2009 juga mendukung peningkatan bantuan dana kependudukan dan KB guna mewujudkan pertumbuhan penduduk dunia yang seimbang, termasuk bagi 5 negara penyumbang penduduk besar, yakni Indonesia, India, Pakistan, Nigeria dan Brasil.

Ia mengatakan, bantuan dana internasional untuk program kependudukan dan KB yang sejak tahun 2000 dikurangi dari 55 persen menjadi 5 persen, diharapkan mulai tahun 2010 telah mengalami kenaikan atau minimal sama pada tahun sebelumnya.

Sugiri berharap, melalui revitalisasi program KB bahwa kesertaan program KB pada pasangan usia subur (PUS) yang pada 2008 sebanyak 61,4 persen akan meningkat minimal satu persen per tahun, sehingga angka keseburan perempuan (TFT - Total Fertility Rate) dari 2,6 anak saat ini juga dapat diturunkan menjadi 2,0.

"Jika kesertaan KB naik satu persen per tahun dari 61 persen pada 2008, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 akan menjadi 237 juta jiwa, jika kesertaan KB statis, maka jumlah penduduk 255 juta jiwa dan jika kesertaan KB menurun maka jumlah penduduk menjadi 264 juta jiwa pada 2015," katanya.

Pejabat eselon II BKKBN yang dilantik, yakni Drs M Muslih Usman sebagai Direktur Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga dan Drs Pramono Djoko Sudibyo, MSi sebagai Inspektur Program.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009