Peshawar, Pakistan, (ANTARA News) - Perundingan antara Pakistan dan kelompok Taliban ditangguhkan sampai tentara menghentikan operasi terbarunya terhadap gerilyawan itu, kata seorang jururunding, Senin.
Militer Pakistan melancarkan serangan baru terhadap gerilyawan Taliban di wilayah barat-laut negara itu, Minggu, setelah mendapat tekanan dari AS untuk menghentikan gerak maju gerilyawan itu di wilayah tersebut, demikian dikutip dari AFP.
"Dewan para pemimpin kami Ahad malam melakukan pertemuan dan memutuskan menangguhkan perundingan perdamaian dengan pemerintah di Provinsi Perbatasan Barat-Laut," kata jurubicara seorang ulama yang merundingkan perjanjian perdamaian antara kedua pihak Februari lalu.
"Akan tetapi, kami masih terikat dengan perjanjian yang ditandatangani Februari", yang menetapkan tiga juta warga di daerah itu berada di bawah hukum Islam, kata jurubicara Ameer Izzat Khan kepada AFP.
Militer, Ahad, mengatakan paramiliter Korps Perbatasan melancarkan operasi terhadap Taliban di Dir Hilir, setelah para gerilyawan membunuh seorang tentara dalam satu serangan.
Militer mengatakan "sejumlah gerilyawan tewas dan mayat 26 gerilyawan ditemukan".
Dir Hilir terletak 75Km sebelah barat Swat, yang terkenal sebagai daerah wisata ski yang sering dikunjungi wisatawan Barat tetapi pemerintah secara efektif kehilangan kekuasaan setelah dua tahun usaha Taliban untuk memberlakukan hukum Islam.
Seperti halnya dengan Swat, Dir Hilir adalah bagian dari Malakand, tempat Presiden Asif Ali Zardari menyetujui satu perjanjian dengan Taliban. Kelompok itu bersedia meletakkan senjata dengan imbalan pemberlakuan hukum Islam di wilayah itu.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009