Di tengah keterbatasan fisik, tak mempunyai kedua tangan, pelajar kelahiran Gresik 4 Mei 1993 ini, mengerjakan soal ujian dengan menggunakan kedua kakinya.
Meski begitu, ia tak mau kalah dengan peserta UN lainnya, dalam menunjukkan kegigihannya, untuk bisa meraih selembar ijazah lulus SMP, demi melanjutkan ke jenjang SMA Negeri.
Amanatulloh adalah satu-satunya peserta cacat fisik yang ikut UN dari 329 jumlah pelajar, di SMP Negeri 4 Gresik. Ia berasal dari keluarga tidak mampu, bertempat tinggal di Jalan RA Kartini, Gang 16, No 21 Gresik. Anak dari sopir angkutan ini bercita-cita bisa masuk ke SMA 1 Gresik.
Kesehariannya, anak bungsu dari lima bersaudara yang bercita - cita menjadi pelukis ini, berangkat, dan pulang sekolah, menggunakan sepeda roda tiga berukuran mungil.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Gresik, Jamali mengatakan, Amanatulloh terdaftar sebagai peserta ujian 09-011-049-8, dengan ruang kelas ujian, class room 7 F, berada di lantai dua.
Saat ujian berlangsung, ia pun tampak begitu tekun menggarap soal ujian. Dengan menggunakan kedua kakinya, ia menggarap soal ujian Bahasa Indonesia, di hari pertama ujian berlangsung.
Ia duduk di bangku urutan keempat, dari depan sebelah kiri. Tempat dudukya pun dirancang khusus oleh pihak sekolah, meyerupai kursi santai. Karena posisi duduk yang tidak bisa seperti siswa pada umumnya. Posisi duduk Amanatulloh harus meluruskan kedua kakinya ke depan, untuk lebih memudahkan menggarap soal di lembar jawaban.
Dulu, kata Jamali, semasa masuk ke SMP, sempat tak ada satupun sekolah yang mau menerimanya, dengan pertimbangan cacat fisik. Amanatulloh sendiri lulusan dari SLB Kemala Bhayangkari 2 SLB YKB Randuagung, Gresik mulai kelas 1 hingga kelas 5, kemudian di kelas 6, pindah ke sekolah SD Telogo Patut.
Amanatulloh merupakan satu, dari 12 siswa penyandang cacat yang tahun ini terdaftar dalam kepesertaan UN SMP di Gresik. Sedangkan jumlah peserta UN sendiri untuk SMP 9.916, dan MTS 7.217 siswa.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009