...proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan Iancar

Jakarta (ANTARA) - Produsen pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk pada resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO.

Perusahaan berkode emiten SAMF itu melepas 775 juta lembar saham atau setara 15,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham Rp120 per saham, sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp93 miliar.

"Kami bersyukur sebesar-besarnya bahwa terlepas dari kondisi global, regional maupun dalam negeri yang sedang dalam kondisi tidak kondusif akibat ancaman Virus Corona atau COVID-19, proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan Iancar," kata Direktur Utama Perseroan Yahya Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

Perseroan akan menggunakan sekitar 49,78 persen dana segar yang diperoleh untuk kebutuhan belanja modal entitas anak, guna meningkatkan kapasitas produksi.

"Sisanya sekitar 50,22 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak," ujar Yahya.

Sepanjang 2019 Ialu perseroan memperkirakan mampu mencatat penjualan sebesar Rp1,28 triliun (unaudited) atau tumbuh 6,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan Iaba bersih berada di kisaran Rp95,80 miliar (unaudited), atau tumbuh sebesar 11,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang selaku penjamin pelaksana emisi perseroan mengatakan selama masa penawaran terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,19 kali dari total penawaran atau 19,94 kali oversubscribe dari porsi pooling yang ditawarkan.

PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk didirikan di Indonesia pada 1998 dan bergerak dalam bidang usaha produksi dan distribusi Pupuk NPK nonsubsidi. Produk pupuk NPK Perseroan telah dikenal luas selama 20 tahun dalam industri pupuk di Indonesia.

Baca juga: Produsen pupuk siapkan teknologi peningkatan produksi padi di lahan rawa

Baca juga: Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk impor


Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020