"Menghadapi dampak dari krisis finansial, pemerintah secara tepat telah memperkenalkan sebuah paket kebijakan untuk memperluas permintaan domestik dan menjaga stabilitas finansial, serta berupaya keras menyelesaikan dampak krisis finansial," kata Zhou seperti dikutip China Daily, di Beijing, Senin.
Gubernur Bank Sentral China itu mengatakan pula "Perubahan positif telah nampak dalam operasional ekonomi nasional, dan secara keseluruhan kinerjanya lebih baik dari yang diharapkan,".
Penurunan produk domestik bruto (GDP) telah ditahan, dengan pertumbuhan GDP pada kuartal pertama 2009 mencapai 6,1 persen, sedangkan rata-rata pertumbuhan di produksi industri juga alami "rebound", dan pertumbuhan nilai tambah industri tumbuh 5,1 persen dibanding pada periode sama 2008.
"Situasi ini adalah tanda-tanda adanya perubahan positif secara bertahap," katanya menambahkan.
Meskipun demikian, Zhou mengingatkan bahwa perekonomian China saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan.
"Situasi itu sebaiknya diketahui bahwa membaiknya perekonomian di China tetap dikonsolidasikan," katanya.
Menurutnya, situasi di dalam dan luar masih menghadapi perubahan, permintaan di pasar eksternal masih alami penyusutan, penurunan volume ekspor masih besar.
"Sementara sejumlah industri telah kelebihan kapasitas, pendapatan pemerintah berkurang, serta tekanan terhadap tenaga kerja berlanjut," catatnya.
Pemerintah China akan melanjutkan upaya menjalankan suatukebijakan fiskal yang progresif dan suatu kebijakan moneter akomodatif yang moderat, dan menerapkan rencana paket dalam hadapi krisis saat ini.
Dirinya menekankan bahwa kecenderungan pembangunan ekonomi jangka panjang di China tidak harus berubah.
"Mengingat sejumlah kebijakan gradual ekonomi makro berjalan efektif, perekonomian China memiliki kondisi menjaga pembangunan dengan cepat," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009