Tokyo (ANTARA News) - Peningkatan kapasitas dunia pariwisata Indonesia melalui penyelenggaraan berbagai turnamen olahraga yang populer di mata publik Jepang, seperti golf, dapat mendorong semakin banyaknya turis Negeri Sakura datang ke Indonesia.
Demikian pesan yang disampaikan pimpinan Asian Senior Golf Association (ASGA) Indonesia Agus Soelawah di Karuizawa, Jepang, Minggu, saat menyampaikan sambutannya usai penyelenggaraan turnamen "Japan Executive Gathering-Javaline Cup 2009".
"Kegiatan ini tidak saja mendorong kemajuan olahraga golf Indonesia, tetapi juga mendorong tercapainya pencapaian target pariwisata Indonesia dan Jepang," kata Agoes Soelawah.
Jepang sendiri kini tengah mencanangkan kampanye pariwisata timbal balik atau dikenal dengan "two way tourism" yang berupaya mendatangkan 20 juta turis asing ke negeri sakura (hingga 2020), tetapi juga mendorong warganya mengunjungi tempat-tempat pariwisata di dunia.
Sementara Indonesia memiliki program Visit Indonesia Year yang menargetkan kedatangan tujuh juta turis asing ke Indonesia.
Menurut Agoes, olahraga golf merupakan olahraga populer ketiga terbesar di Jepang, sehingga Indonesia perlu memanfaatkan peluang yang tengah diciptakan Jepang. Apalagi efek bergandanya cukup besar dalam mendatangkan devisa.
"Di Jepang dan negara-negara yang memiliki empat musim, para pegolfnya tidak bisa bermain setiap saat, tetapi kalau di Indoensia bisa setiap saat. Itu sebabnya kita perlu memaksimalkan kapasitas turisme dan olahraga di Indonesia," katanya.
Turnamen golf yang digelar bersama KBRI Tokyo itu diikuti 70 peserta amatir dari berbagai negara seperti Jepang, Filipina, Amerika Serikat dan Korea Selatan, dan Indonesia. Turnamen yang memainkan 18 "hole" tersebut berlangsung di kawasan yang biasa menjadi lokasi peristirahatan kaisar Jepang.
Sebelumnya ASGA Indonesia mendatangkan seratus pegolf remaja ke Indonesia, namun ternyata pegolf junior itu juga membawa para orangtuanya, sehingga selain bermain golf juga berpariwisata.
Sementara itu, Wakil Dubes RI untuk Jepang Ronny P Yuliantoro mengatakan, kegiatan olahraga dan turisme merupakan paket wisata yang menarik, terlebih jika bisa meraih peluang di Jepang yang masyarakatnya "tergila-gila" dengan olahraga golf.
"Kita bisa juga meniru China yang aktivitas golf-nya mampu menyerap lapangan kerja besar dan mengurangi tekanan krisis ekonomi yang tengah melanda dunia. Meski Jepang terkena dampak krisis, namun aktivitas golf mereka tetap jalan," kata Ronny lagi.
Pihaknya juga mendorong aktivitas golf, mengingat Indonesia perlu memanfaatkan peluang yang ada ditengah krisis, karena hal tersebut tidak sekedar memiliki aspek ekonomi, tetapi juga berdampak dalam meningkatkan kegiatan diplomasi "people to people contact" yang berupaya membangkitkan kembali kepedulian Jepang atas Indonesia.
"Dengan mengatahui selera publik Jepang, diharapkan Indonesia bisa masuk dalam target utama Jepang dalam menetapkan negara tujuan wisata yang penting bagi mereka," kata Ronny.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009