Pekanbaru (ANTARA News) - Hingga Ahad petang, Tim SAR yang mencari korban kapal kayu yang karam pada Sabtu (25/4) kemarin di perairan Dumai, belum menemukan tambahan korban.

Tim SAR sempat tertipu dengan informasi yang mengatakan ada tambahan satu korban baru yang ditemukan di sekitar perairan Kampung Aman, pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis atau sekitar 1,5 mil dari lokasi kejadian di Desa Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.

"Informasi itu ternyata bohong," ujar Wakil Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dumai, M. Ikhsan.

Ia bersama tim SAR lainnya termasuk Polair Dumai menuju lokasi temuan mayat korban, namun ternyata informasi tersebut bohong.

Sementara itu, dari pantauan ANTARA yang berada di lokasi kejadian di selat Rupat, selat antara pulau Rupat dengan wilayah Kota Dumai yang berada di daratan pesisir timur Sumatera, pencarian korban tidak hanya dilakukan oleh Tim SAR serta personil dari jajaran Polres Dumai, Polair, TNI Angkatan Laut, KP3 dan Tagana, juga dari masyarakat.

Masyarakat mencari korban dengan mempergunakan pompong (kapal kayu bermesin) dan sampan. Mereka mencari korban di bagian pinggiran laut sedangkan di pelabuhan rakyat Mundam yang merupakan posko SAR, masyarakat juga ramai menanti kabar pencarian korban.

Pada Sabtu petang kemarin, kapal kayu tanpa nama yang membawa puluhan penumpang warga Desa Mundam, tujuan Batu Panjang pulau Rupat, karam setelah bocor dan dihantam gelombang besar.

Dalam tragedi tersebut, 37 penumpang selamat, delapan tewas dan masih ada tiga orang yang dilaporkan pihak keluarganya masih hilang. Namun, menurut penumpang yang selamat kapal tersebut membawa sekitar 60 penumpang warga Desa Mundam.

Tiga warga yang dinyatakan hilang oleh keluarganya yakni Citra binti Jufri, Samillah binti Hasan Itam, dan Ima.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009