Surabaya (ANTARA News) - Penguatan nilai mata uang Rupiah sejak Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 April 2009 yang kondusif hingga saat ini, berpengaruh positif bagi kenaikan penjualan mobil di wilayah Jawa Timur Plus meliputi Jatim, NTB, NTT, dan Kalimantan pada semester II mendatang sebesar 10 persen.

"Kami berharap penguatan rupiah yang kini mencapai sekitar Rp11.000,00 per dolar Amerika Serikat akan terus bertahan, sehingga dapat menumbuhkan minat pasar untuk membeli mobil," kata Manajer Operasional Jatim Plus Toyota, yang meliputi NTB, NTT, dan Kalimantan, Ardian Nur, saat dihubungi ANTARA, di Surabaya, Minggu.

Besaran kurs dolar AS tersebut, ia nilai, cukup ideal untuk dipertahankan. Jika penguatan rupiah terus terjadi hingga akhir tahun ini, Toyota dapat revisi kurs dolar AS yang dipatoknya tahun 2009.

"Apabila posisi rupiah terus menguat, kami akan merevisi kurs dolar AS menjadi Rp11.000,00 per dolar AS, dari yang ditetapkan saat ini senilai Rp11.500,00," katanya.

Keoptimisan dia, karena kondisi keamanan yang kondusif selama Masa Pemilu Legislatif 2009 juga menumbuhkan kepercayaan investor di pasar modal.

"Dari asumsi tersebut, kami optimistis pergerakan ekonomi Jatim akan terjadi pertumbuhan," katanya.

Bahkan, kata dia, saat itu terjadi akan terlihat pergeseran tren pembelian mobil menjadi 55 persen didominasi secara tunai dan sisa 45 persennya secara kredit.

"Sementara tahun lalu, tren pembelian mobil Toyota justru sebaliknya yakni 55 persen secara kredit dan 45 persen tunai," katanya.

Di sisi lain, saat disinggung adakah pengaruh penguatan rupiah dengan penurunan harga jual mobilnya, pria ramah itu hanya tersenyum.

"Penurunan harga mobil tidak bisa serta merta mengiringi penguatan kurs rupiah, karena ada banyak komponen pemicu turunnya harga," katanya.

Selain itu, ia meyakini, ke depan penjualan mobilnya dapat sesuai target 60 persen dari wilayah Jatim dan 40 persen sisanya menyebar ke Kalimantan, NTB, NTT.

"Pencapaian itu, terpengaruh kondisi kondusif jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden pada tanggal 8 Juli tahun ini, disusul Hari Raya Lebaran pada bulan September, Hari Raya Natal, dan Tahun Baru," katanya.

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009