Kegiatan ini tidak akan stop. Kami teruskan saja sampai kemampuan kami habis
Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta berkomitmen untuk bersama masyarakat memerangi wabah Virus Corona (COVID-19) hingga akhir bahkan sampai titik darah penghabisan.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya menegaskan pihaknya membuat komitmen tersebut, sebagai pertanggungjawaban sosial PDIP sebagai Partai Nasionalis berazaskan Pancasila 1 Juni, yang sudah selayaknya tampil paling depan menjadi pelopor dalam memastikan keselamatan hidup bangsa dan negara, termasuk saat Indonesia "diserang" wabah Corona.
"Kegiatan ini tidak akan stop. Kami teruskan saja sampai kemampuan kami habis untuk itu. Kami hanya membantu masyarakat, tidak pernah kami minta masyarakat untuk membantu, termasuk dalam dana," kata Ady di Jakarta, Senin.
Diketahui, hingga hari Minggu (29/3), DPD PDIP DKI Jakarta memimpin kadernya di cabang-cabang kota Jakarta dengan berbagai kegiatan untuk turun ke masyarakat mulai dari penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan edukasi serentak soal COVID-19 di 33 titik yang tersebar di lima wilayah Kota DKI Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dengan melakukan hal tersebut, menurut Ady, sebagai usaha mengingatkan bahwa saat ini adalah waktu bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menunjukkan jiwa gotong royongnya sebagai anak bangsa, termasuk partai politik.
"Ini bukan kampanye pemilu. Saat ini semuanya harus bersatu menghadapi (COVID-19) ini, karena bukan masalah sepele ini. Jadi kami mempelopori, mudah-mudahan yang lain bisa ikut," ucap Ady.
Ke depannya, selain tidak berhenti melakukan berbagai kegiatan di atas, DPD juga kemungkinan akan membuka posko COVID-19 di kantor-kantor PDIP DKI Jakarta.
"Kalau memang dibutuhkan (ada posko) why not. Tapi yang jelas tetap kegiatan kami lakukan bagi masker, flyer, dan penyemprotan. Hari ini saja stop seperti di Kelapa Gading karena cuaca juga hujan tadi," tuturnya.
Bersama Masyarakat
Sekretaris DPD PDIP Gembong Warsono menegaskan pihak DPD PDIP DKI Jakarta tetap akan memberikan semangat menggelora di dalam pribadi seluruh kader partai untuk terjun bersama-sama masyarakat dalam melawan wabah Corona ini.
Menurut dia, ada berbagai cara yang dilakukan untuk memerangi wabah Corona ini. Pertama, pembuatan leaflet untuk pencegahan semakin meluasnya wabah Corona yang disusun langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang dibagikan pada masyarakat.
Kedua, melakukan penyemprotan yang sudah serentak dilakukan di enam wilayah yang terdiri dari lima wilayah Kota dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu, dengan yang terakhir dilakukan pada hari Minggu (29/3) lalu.
"Yang ketiga adalah melakukan monitoring terus terhadap perkembangan dari meluasnya Corona ini, kita tetap melakukan pemantauan di tengah-tengah masyarakat, jadi bukan hanya data yang dikeluarkan oleh BNPB sebagai induk untuk dilakukan monitoring di tengah-tengah masyarakat. Tapi tetap bergerak bersama-sama dengan masyarakat," ucap Gembong yang merupakan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP itu.
Baca juga: PDIP Jaksel gotong royong lawan COVID-19
Baca juga: Baguna PDIP Jatim bagikan seribu paket rempah-rempah cegah COVID-19
Baca juga: Anggota PDIP minta Panlih Wagub DKI tunggu Corona usai untuk paripurna
Diakui Gembong, gotong royong yang dilakukan kader PDI Perjuangan ini, akhirnya memunculkan gotong-royong di tengah masyarakat untuk memerangi Corona. Sebagai contoh, saat penyemprotan di Jakarta Timur pada lingkungan masyarakat, ternyata ada warga yang menyumbangkan disinfektan kepada teman-teman PDIP yang melakukan penyemprotan itu, sebagai bukti munculnya gotong-royong di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, pihak DPD juga, tambah Gembong akan menginstruksikan para pengurus termasuk di tingkat DPC, untuk membuka posko di enam wilayah DKI Jakarta dan ditambah dengan kantor DPD sebagai tempat untuk melakukan pemetaan, evaluasi dan melakukan gerakan di tiap wilayah.
"Tingkat Provinsi pusatnya di Tebet Raya, kantor DPD, itu sebagai pusat pengendalian tingkat Provinsi. Ya tujuannya melakukan pemantauan, kemudian tahap berikutnya beberapa hari kemudian kita evaluasi, apakah perlu diadakan gerakan berikutnya kan seperti itu," tandas Gembong.
Diketahui, hingga saat ini berdasar data yang diumumkan secara nasional Senin (30/3) pukul 15.45 WIB, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 1.414 kasus dan dari jumlah itu, 1.217 kasus masih dalam perawatan, 75 pasien sembuh dan 122 orang meninggal dunia. Jakarta memiliki jumlah kasus terbanyak dengan jumlah kasus positif 727 orang.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020