Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin, setelah data menunjukkan laba perusahaan-perusahaan industri besar merosot dalam dua bulan pertama 2020 karena wabah Virus Corona.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 0,9 persen menjadi menjadi ditutup pada 2.747,21 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir jatuh 2,03 persen menjadi 9.904,95 poin.

Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks itu mencapai 633,13 miliar yuan (sekitar 89,9 miliar dolar AS), menyusut dari 633,9 miliar yuan (sekitar 90 miliar dolar AS) pada perdagangan akhir pekan lalu.

Jumlah saham turun melebihi yang naik, dengan 1.180 saham terhadap 301 saham di bursa Shanghai dan 1.781 saham terhadap 392 saham di bursa Shenzhen.

Saham-saham di sektor jasa pengeboran minyak memimpin kerugian, dengan saham China Oilfield Services Limited anjlok 5,3 persen menjadi 11,25 yuan.

Perusahaan film dan penyiaran juga berada di wilayah negatif, dengan saham raksasa industri film Wanda Film Holding Co Ltd tergelincir 7,04 persen menjadi 15,72 yuan.

Sementara itu, saham yang terkait dengan peternakan dan manajemen properti termasuk yang mencetak keuntungan.

Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, kehilangan 2,28 persen menjadi ditutup pada 1.860,48 poin.

Baca juga: Rupiah Senin sore jatuh, dipicu rencana pemerintah batasi akses

Baca juga: Bursa saham Australia melonjak, dipimpin sektor perawatan kesehatan

Baca juga: Saham China dibuka melemah tertekan penurunan laba industri besar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020