Angka tersebut menambah jumlah sebelumnya menjadi 115 kasus.
Tujuh kasus tersebut berasal dari desa Qatanna, yang terletak di sebelah barat Yerusalem Timur, menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Ghassan Nimr.
Nimr menyebutkan lebih dari 600 orang menjalani tes virus corona dalam beberapa jam terakhir dan sebagian besar dari mereka hasilnya menunjukkan negatif.
Sebelumnya otoritas Pelestina mengatakan pihak membutuhkan bantuan berupa peralatan dan perlengkapan medis dalam upaya mengatasi virus corona. Minimnya pasokan keperluan komoditas medis seperti alat uji virus corona menjadi hambatan utama Palestina melawan corona.
Salah satu negara yang tanggap atas kebutuhan Palestina itu adalah Qatar yang bersedia membantu dalam bentuk dana senilai Rp 2,48 triliun untuk melawan corona, yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya itu.
Di Jalur Gaza yang dikendalikan oleh otoritas Palestina, sejumlah sekolah, pasar, aula ditutup untuk menahan penyebaran wabah corona. Kawasan in dihuni oleh sekitar dua juta warga Palestina dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Kasus pertama virus corona dikonfirmasi di jalur Gaza Palestina
Baca juga: Otoritas Palestina larang turis asing ke Tepi Barat karena corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020