Jambi (ANTARA News) - Lima orang kawanan perampok brankas dealer mobil Suzuku CV Jaya Indah Motor Sarolangun, 280 km dari Kota Jambi mengalami kecelakaan saat diburu polisi, dan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Kapolres Sarolangun, AKBP Drs Irawan David Syah di jambi, Sabtu mengatakan, aksi perampokan itu dilakukan pada Jumat (24/4) sekitar pukul 03:10 WIB, di mana kawanan perampok itu lebih dulu membobol pintu belakang dealer Suzuki yang berada di sisi Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) itu.
"Kawanan perampok itu berhasil masuk dan membawa brankas berisikan surat-surat kendaraan dan ijazah karyawan, namun aksinya diketahui warga sekitar," katanya.
Warga yang awalnya mencurigai aksi lima penumpang mobil Nisan Terano dengan nomor polisi L 2627 HL itu langsung melaporkan ke Polsek Kota Sarolangun.
Mengatahui aksinya tercium aparat kepolisian, kawanan perampok itu memacu kendarannya ke arah Singkut, namun polisi tidak mau kehilangan buruannya.
Anggota Polsek yang malakukan pengejaran, melaporkan pada Kapolres, yang juga ikut mengejar, sambil memberikan pesan pada Kapolsek Singkut untuk memblokir jalan lewat HT.
Kawanan perampok itu nekad menerobos blokade petugas Polsek Singkut dan terus melaju ke arah Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dan aksi kejar-kejaran pun terus berlangsung.
Naas saat memasuki daerah Rawas, atau memasuki kilometer 95 Kecamatan Rawas Ulu mobil yang ditumpangi kawaanan perampok itu menabrak tebing dan terbalik.
Dalam kecelakaan itu, satu dari lima kawanan perampok tersebut yakni Adi (40) berhasil melarikan diri, dan satu orang, Rizki (40) tewas di tempat kejadian.
Tiga orang lainnya, yakni Gundul (55) dan Yanto (40) mengalami luka berat yang kini di rawat di Rumah sakit Umum (RSU) setempat, semantara satu orang lainnya yakni Fikri (41) diamankan di mapolres sarolangun.
"Ke lima perampok tersebut semuanya warga atau berasal dari daerah Sumatera Selatan, yang diduga sering beroperasi di Jalinsum, yang sasarannya tidak saja dealer, namun juga kendaraan truk pengangkut barang," kata Irawan.(*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009