Pemerintah telah mengadakan APD sebanyak 191.666 set dan terdistribusi ke seluruh provinsi serta rumah sakit yang membutuhkanJakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah melakukan pengadaan 191.666 set alat pelindung diri (APD) dan didistribusikan ke seluruh provinsi serta rumah sakit yang membutuhkan untuk penanganan COVID-19.
"Pemerintah telah mengadakan APD sebanyak 191.666 set dan terdistribusi ke seluruh provinsi serta rumah sakit yang membutuhkan," katanya dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin.
Ia mengatakan selain APD, pemerintah juga melakukan pengadaan 12.272.500 masker bedah dan 133.640 masker N95 serta 425.000 rapid test yang semuanya telah didistribusikan ke seluruh provinsi.
Baca juga: Jubir COVID-19 minta Pemprov DKI pantau jamaah Masjid Jami Jakbar
Pemerintah, kata dia, telah berupaya secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam penanganan wabah COVID-19.
Oleh karena itu, pemerintah juga mengharapkan dukungan masyarakat dengan membudayakan pola hidup bersih dan sehat dengan sering mencuci tangan dengan sabun.
Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet saat ini sudah beroperasi dan telah merawat 411 orang.
Baca juga: Yurianto minta media beri pemahaman akurat COVID-19
Kemudian, rumah sakit rujukan nasional juga sudah disiapkan dengan penambahan ruang isolasi bertekanan negatif sebanyak 1.967 unit.
"Ini adalah upaya yang masih akan terus kita lakukan bersamaan dengan semakin bertambahnya kasus yang kita dapatkan," katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk bersungguh-sungguh mengawali penanganan wabah mulai dari yang terdepan, yaitu masyarakat guna memutus rantai penularan di tengah masyarakat.
"Dengan cara jaga jarak fisik di dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial pada jarak lebih dari 1 meter," katanya.
Baca juga: Yurianto: "Rapid test" cari terduga positif COVID-19 di masyarakat
Pewarta: Katriana
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020