Brisbane (ANTARA News) - Para calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami stres hingga gangguan jiwa karena gagal memenuhi ambisinya dalam Pemilu legislatif 9 April lalu bisa "diselamatkan" dengan terapi shalat khusyu`, kata Cendekiawan Muslim Abu Sangkan.
Kepada ANTARA yang menemuinya usai mengisi pengajian jamaah Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) tentang shalat khusyu`, Jumat malam, pendiri "Shalat Center" Bekasi ini mengatakan, terapi shalat "sangat dapat" membantu upaya penyembuhan para caleg Muslim yang stres itu.
"Shalat khusyu` itu dapat menurunkan tingkat stres seseorang tanpa harus diberi obat-obatan penenang untuk menurunkan ketegangan syaraf di otaknya," kata penulis buku populer "Pelatihan Shalat Khusyu` - Shalat Sebagai Meditasi Tertinggi dalam Islam" itu.
Sejak meluasnya pemberitaan tentang caleg-caleg yang stres berat dan harus dirawat di rumah sakit jiwa usai penyelenggaraan Pemilu 9 April lalu, Abu Sangkan mengatakan, belum ada caleg yang datang ke "Shalat Center" Jati Bening, Bekasi, untuk mengikuti pelatihan shalat khusyu`.
"Saya persilahkan mereka datang ke Shalat Center. Untuk sementara, saran saya kepada mereka adalah shalatlah dua rakaat, tundukkan hati, dan rileks supaya tingkat stresnya menurun," katanya.
Pemilu legislatif 9 April lalu diikuti 11.255 orang caleg dari 38 partai politik untuk memperebutkan 560 kursi di DPR-RI.
Sementara itu, dalam ceramahnya, Abu Sangkan menjelaskan secara panjang lebar tentang filosofi shalat dan hubungannya dengan aspek kejiwaan manusia dengan pendekatan teori psikologi dan Qur`ani.
Penulis buku "Berguru Kepada Allah" dan "Abu Sangkan Menjawab" ini mengatakan orang Islam yang shalatnya khusyu` akan menyehatkan jiwa dan raganya serta menghindarkan dia dari terkena stroke dan stres.
"Jarang sekali orang yang shalatnya sudah benar terkena sakit migran karena otaknya terisi oksigen secara maksimal ... Perasaan gelisah juga bisa hilang dengan shalat yang benar," katanya.
Kehadiran Abu Sangkan di Brisbane merupakan rangkaian kunjungannya ke lima kota di Australia untuk memberikan pelatihan shalat khusyu`-nya kepada komunitas Muslim Indonesia.
Selain di Brisbane, kegiatan pelatihan yang berlangsung dari 9 hingga 29 April itu juga berlangsung di Perth, Adelaide, Melbourne, dan Sydney.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
model ambisius mustinya masuk pesantren aja, kalau masih bisa diperbaiki.