"Sedang yang ditarik itu di buat oleh perusahaan patungan Toyota di China selatan dengan `Guangzhou Auto` antara 15 Mei 2006 hingga 3 Maret 2008," demikian disebutkan perusahaan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip China Daily, di Beijing, Jumat.
Perusahaan patungan mulai menjual sedan Camry di China pada tahun 2006, dengan harga sekitar 200.000 hingga 250.000 yuan (atau sekitar 29.411 dolar AS hingga 36.764 dolar AS).
Jurubicara Toyota China tidak dapat dimintai keterangan secepatnya terkait dengan adanya penarikan itu, tapi "Shanghai Securities News", mengatakan penarikan tersebut akan membebani perusahaan Jepang itu sebesar 800 juta yuan atau sekitar 117 juta dolar AS.
Toyota juga memproduksi mobil sedan jenis lain yang merupakan bentuk patungan dengan Grup FAW dengan mengeluarkan jenis Reiz dan Crown.
Kasus penarikan mobil dari pasaran akibat adanya kelemahan dalam salah satu fungsi rem tersebut, bukan pertma kali dilakukan oleh produsen mobil asal Jepang tersebut.
Sebelumnya pada Februari 2009, Mitsubishi Motors, salah satu produsen mobil terkemuka Jepang, juga mengumumkan akan menarik 9.390 kendaraannya di China sejak 7 Maret menyusul terdapat masalah dalam sistem rem, demikian Adminsitrasi Umum Pengawasan Kualitas, Inspeksi dan Karantina (GAQSIQ) China.
Masalah yang dihadapi adalah yang terdapat pada mobil jenis "Outlander EX" sebanyak 9.108 yang diproduksi sejak 7 November 2007 hingga 5 Desember 2008, serta 282 sedan jenis Lancer EX yang diproduksi 3 Oktober 2008 hingga 20 November 2008.
Dilaporkan bahwa sistem pengereman pada dua kendaraan itu dapat gagal berfungsi sehingga berpotensi menyebabkan bahaya.
GAQSIQ mengatakan bahwa pemilik kendaraan Misubishi dapat menguji mobilnya serta memperbaiki dengan gratis di layanan perbaikan yang ada di China.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009