Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim 9 Partai Demokrat Hayono Isman mengungkapkan partainya dan Susilo Bambang Yudhoyono tidak memilih calon wakli presiden dari Partai Golkar untuk menjaga partai ini tidak terpecah.
Lagipula, setelah Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Golkar memutuskan mengajukan sendiri calon presidennya, maka peluang kader partai itu untuk mendampingi Yudhoyono semakin tipis.
"Sulit bagi Pak SBY untuk tetap memilih cawapres dari kader Golkar setelah keputusan Rapimnassus kemarin. Sesungguhnya, hal itu juga diputuskan guna mengindari terjadinya perpecahan dalam tubuh Golkar," katanya usai berbicara pada "Dialektika Demokrasi" di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dinamika politik akan menimbulkan komplikasi politik yang tidak perlu dan tidak diinginkan semua pihak jika salah pengelolaannya.
"Kita semua termasuk SBY tidak menginginkan adanya perpecahan pada tubuh Golkar karena akan merugikan kita semua apabila hal tersebut terjadi," kata anggota Dewan Penasehat Partai Demokrat itu.
Sementara itu, ketika disinggung siapa yang pendamping Yudhoyono pada Pilpres 2009, Hayono mengatakan Yudhoyono akan menentukan tim penjaring nama cawapres setelah Rapimnas Partai Demokrat hari Minggu nanti.
"Saya tidak bisa mengatakan siapa calonnya karena tugas Tim 9 hanyalah menjalin koalisi, bukan menyodorkan nama cawapres bagi SBY. SBY sendiri masih melihat perkembangan dari partai-partai," kata Hayono. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009