Seorang ilmuwan kenamaan, Dong Shuwen, Wakil Kepala Chinese Academy of Geological Sciences dan pemimpin proyek "SinoProbe", mengatakan rencana itu bertujuan mengembangkan sistem tersebut paling lambat 2012.
Teknologi tersebut akan membantu ilmuwan memahami susunan kerak Bumi, yang berkaitan dengan banyak bencana alam dan membantu eksplorasi mineral, kata Dong, sebagaimana diberitakan kantor berita resmi China, Xinhua.
China adalah konsumen sumber daya mineral terbesar kedua di dunia dan mengimport lebih dari 50 persen sumber daya mineral yang diperlukannya, kata Wakil Menteri Sumber Daya Bumi Xu Shaoshi, Rabu (22/4).
Sebagian besar sumber daya mineral di lapisan atas kerak Bumi sudah ditemukan dan dieksploitasi, karena itu "pencarian sumber daya yang jauh terbenam adalah jalan untuk masa depan", katanya.
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, sedang berusaha memastikan ketebalan kerak Bumi.
Saat ini, dua metode digunakan, penggalian lubang dalam di kerak Bumi dan penerapan teknik survei, kata Dong.
Proyek SinoProbe di China akan mengkaji kedua pendekatan itu dengan perhatian yang lebih besar diberikan pada metode penelitian, kata Dong.
Para ahli Ilmu Bumi telah menggali lubang di dekat jalur patahan di Wenchuan, pusat gempa 12 Mei, guna memasang alat pemantau.
Ilmuwan Chinese Academy of Geological Sciences Li Tingdong mengatakan proyek itu akan menyediakan data seismologi yang lebih tepat dan dapat meningkatkan kemampuan China guna meramalkan gempa bumi dan mengurangi kerusakan.
Kepala insinyur Kementerian Tanah dan Sumber Daya Zhang Hongtao mengatakan lubang pengeboran pertama telah mencapai kedalaman 500 meter, separuh dari kedalaman yang direncanakan, yaitu 1.000 meter.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
ketika negara lain sudah mampu menembus kerak bumi+angkasa, bangsa ini msh berbicara ttg Mak Lampir :p