Johannesburg (ANTARA News/Reuters) - Ribuan pendukung ANC dan pemimpinnya Jacob Azuma berpesta di Johannesburg manakala mengetahui partai penguasa itu memimpin perolehan suara dalam pemilu yang tampak akan memastikan Azuma sebagai Presiden Afrika Selatan.

Zuma yang menari dan menyanyikan lagu kebangsaan anti apartheid, "Bring me my machine," menekankan bahwa Kongres Nasional Afrik (ANC) tidak sedang merayakan kemenangan meskipun dari 60 persen suara masuk tampaknya dia akan memenangkan pemilu.

"Partai ini ibarat gajah. Anda tak bisa benar-benar merubuhkan gajah," kata Zuma di tengah lautan pendukunganya yang ceria sambil mengenakan warna-warna kebesaran partai kuning, hijau dan hitam di markas besar ANC di pusat kota Johannesburg, Kamis.

Dari perhitungan terakhir, ANC telah mengumpulkan 66.90 persen suara, menguasai lebih dari 2/3 mayoritas suara yang memungkinkan partai itu mengubah konstitusi, situasi yang sebenarnya dikhawatirkan pasar meskipun partai ini menegaskan tidak akan menyalahgunakan wewenang.

"Amda tak perlu mencapai 2/3 suara untuk memerintah satu negara. Yang anda perlukan adalah keinginan politik untuk memerintah," kata juru bicara ANC Jessie Duarte.

Zuma, seorang poligami yang menganggap dirinya pembela kaum miskin ini dan yang dipercaya pendukungnya bisa melawan minoritas kulit yang berkuasa, masih mempertimbangkan kekeliruannya dalam memerangi kriminalitas, kemisikan dan AIDS.

ANC menghadapi oposisi yang kian menguat yang berharap menggerus suara partai mayoritas itu dibawah dua pertiga setelah pada pemilu 2004 menguasai 70 persen suara.

Namun, Partai Kongres Rakyat (COPE) yang dibentuk oleh para penyempal ANC hanya memperoleh 7,70 persen suara.

Lawan utama ANC, Partai Aliansi Demokratis (DA) yang dipimpin seorang wanita kulit putih, mengumpulkan 16,05 persen suara. DA mengungguli ANC di provinsi Western Cape yang merupakan tujuan wisata utama di Afsel dan saat ini dikuasai ANC.

"Kami harus meluruskan kembali politik Afrika Selatan dan itulah yang saya akan lakukan dalam lima tahun mendatang," kata Ketua DA Helen Zille.

Kemenangan Zuma

Hasil akhir baru keluar Jumat ini namun tak diragukan lagi bahwa Zuma yang berusia 67 tahun itu akan menjadi presiden hanya tiga pekan setelah berhasil bebas dari tuntutan kasus korupsi delapan tahun silam yang telah merusak reputasinya.

Para pendukungnya di Johannesburg berteriak dan membunyikan klakson begitu Zuma yang mengenakan polo merah dan jaket kulit, berpidato dalam bahasa ibu, Zulu, untuk menarik pendukung akar rumput dan mengeksploitasi daya tarik populisnya.

"Saya di sini untuk merayakan. Kita memenangkan pemilu yang adil dan seimbang. Inilah kali pertama yang memilih dan saya sangat menikmatinya," kata Veronica Moleme di tengah sejumlah pendukung ANC yang mengusung peti mati palsu yang membawa gambar para pemimpin oposisi.

Sejumlah investor asing tidak terlalu menyambut kemenangan Azuma sehingga dia perlu meyakinkan lagi mereka yang khawatir bahwa serikat buruh akan menyeretnya ke kubu kiri di saat negara dengan perekonomian terbesar di Afrika ini diterjang resesi yang untuk pertamakalinya dalam 17 tahun terakhir.

"Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi ANC adalah resesi global. Demi menghadapi dampak resesi mereka harus menjadi pemerintah yang lebih efektif ketimbang ANC di masa sebelumnya," kata Steven Friedman, Direktur Pusat Studi Demokrasi.

Zuma sendiri telah berulangkali tidak akan membuat investor terkejut dan ruang untuk manuver politiknya terbatas akibat tekanan krisis global. Menteri Keuangan Trevor Manuel, yang menjadi favorit pasar, diperkirakan tetap dipertahankan.

Zuma juga berjanji untuk menangani kejahatan yang mungkin akan mempersulit penyelenggaraan Piala Dunia sepakbola tahun depan.

Pemilu kali ini diperkirakan diikuti oleh 76 persen pemegang hak pilih, sama seperti tahun 2004. Polisi menyatakan pemilu berlangsung damai meskipun COPE menyatakan salah satu kadernya telah ditembak mati yang dipercaya sejumlah kalangan sebagai pembunuhan politik. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009