New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah menunjukkan kenaikan moderat pada Kamis waktu setempat, karena dolar AS melemah terhadap euro dan mata uang utama lainnya.

AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juni, naik 77 sen menjadi ditutup pada 49,62 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juni, meningkat 30 sen menjadi mantap pada 50,11 dolar AS per barel.

"Sangat singkat sekali, pasar merespon mata uang dan terhadap saham," kata Bart Melek dari BMO Capital Markets.

"Apa yang kami lihat adalah sebuah pelemahan dolar dan sedikit gigitan dari sisi saham."

Mata uang AS turun pada Kamis, terutama terhadap euro, yang telah melewati 1,31 dolar sekitar pukul 1900 GMT.

Sebuah pelemahan dolar membuat minyak mentah lebih murah bagi para pembeli yang menggunakan mata uang kuat.

Pasar saham, yang dipandang sebagai sebuah "bellwether" (penggerak arah ekonomi -red.) pada ekspektasi investor terhadap permintaan komoditas, sedikit menguat di tengah perdagangan yang berubah-ubah ketika pasar minyak New York tutup.

"Tetapi, permintaan masih mengkhawatirkan," kata Melek, di tengah meningkatnya cadangan minyak mentah AS.

Menurut data pemerintah AS pada Rabu, stok minyak mentah negara konsumen energi terbesar dunia itu, pekan lalu naik lebih besar daripada perkiraan, untuk kali keenam pekan berturut-turut, ke sebuah rekor tertinggi baru sejak 1990.

Cadangan bensin dan produk destilasi, seperti minyak disel dan bahan bakar pemanas, juga meningkat, mengalahkan ekspektasi para analis yang memperkirakan turun.

Dalam empat pekan terakhir, rata-rata konsumsi produk bahan bakar minyak AS mencapai 18,5 juta barel per hari, turun 6,5 persen dari periode sama tahun lalu, meski terjadi penurunan harga minyak dramatis dari puncak tertinggi 147 dolar AS per barel pada Juli 2008.

"Pasar minyak sekali lagi menamtang sisi pasokan pasar," kata Phil Flynn dari Alaron Trading.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat adalah sekitar 17 persen di atas level mereka pada periode sama tahun lalu, dan pasaih pada level tertinggi sejak September 1990.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009