Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat bidang Politik, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Kamis malam, menyatakan, partainya mengajak Partai Golkar untuk bersama-sama dan bersungguh-sungguh menyukseskan Pemilu Presiden.

Ia mengatakan itu kepada ANTARA, setelah menyimak hasil Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnas Khusus) Partai Golkar (PG), tadi sore, yang antara lain mengeluarkan opsi memajukan Ketua Umum DPP PG sebagai calon presiden (Capres).

Keputusan ini, berarti memberi peluang semakin kecil untuk menduetkan kembali Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum DPP PG, Jusuf Kalla, sebagai Capres dan calon wakil presiden (Cawapres) sebagaimana masih banyak dikehendaki pihak internal di kedua partai tersebut.

"Tentang hasil Rapimnas Khusus PG itu, jelasnya kami dari PD menanggapinya dengan mengajukan dua hal. Pertama, PD dalam posisi menghormati keputusan Rapimnas Khusus PG itu," kata Anas Urbaningrum lagi.

Hal itu, menurutnya, sepenuhnya merupakan keputusan internal PG yang oleh PD tidak bisa melakukan campur tangan.

"Kedua, PD mengajak PG untuk bersama-sama dan bersungguh-sungguh untuk menyukseskan Pemilu Presiden (Pilpres) dan mendorong perjalanan demokrasi di Indonesia menjadi makin stabil," katanya.

Selain itu, demikian Anas Urbaningrum, tentu mendorong suatu proses demokrasi, termasuk melalui Pilpres itu yang produktif bagi kesejahteraan rakyat.

Opsi Ketiga

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga, menegaskan, keputusan Rapimnas Khusus Partai Golkar sebetulnya hanya menjadikan pengusulan Capres sendiri dari internal partai sebagai opsi ketiga.

"Keputusan utamanya sebetulnya memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, pak Jusuf Kalla untuk mengambil langkah-langkah komunikasi politik dengan semua partai dalam rangka melaksanakan tiga opsi," tandas Ketua Komisi I DPR RI ini.

Kepada ANTARA usai menghadiri konperensi pers DPP PG di Hotel Borobudur yang menjelaskan keputusan Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnas Khusus) itu, Theo Sambuaga menambahkan, dalam melaksanakan langkah-langkah politik tersebut, Ketua Umum Golkar dibantu unsur dari Dewan Penasihat serta DPP.

"Adapun tiga opsi yang diputuskan dalam Rapimnas Khusus ini, pertama, melanjutkan pembicaraan dengan Partai Demokrat (PD). Kedua, melakukan pendekatan dengan `Koalisi Teuku Umar` pimpinan DPP PDI Perjuangan. Dan ketiga, memajukan calon presiden (Capres) sendiri," ungkap Ketua Komisi I DPR RI ini.

Pinisepuh Golkar

Secara terpisah, kepada pers salah satu anggota Dewan Pembina DPP PD, Hayono Isman, mengungkapkan, di saat PG ber-Rapimnas Khusus, sejumlah Pinisepuh PG diterima Ketua Dewan Pembina DPP PG, Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam pertemuan itu, menurutnya, para Pinisepuh yang minta nama-namanya tidak dipublikasikan, sesungguhnya mengharapkan adanya kelanjutan kerjasama PD dengan PG.

Namun, pada saat yang bersamaan, ketika Rapimnas Khusus mengeluarkan opsi pengajuan Capres sendiri, para Pinisepuh itu bertanya, apakah Yudhoyono masih bisa akan memilih kader PG sebagai Cawapres-nya kelak.

Hayono Isman kemudian menjelaskan, mendengar pertanyaan itu, Ketua Dewan Pembina DPP PD berpikir sejenak, sembari mengungkapkan lagi tentang hasil Rapimnas Khusus partai berlambang pohon beringin tersebut.

Intinya, demikian Hayono Isman, peluang mengambil kader PG, agak menipis, dan kalau pun bisa, itu kemungkinan memicu komplikasi politik, karena Rapimnas Khusus telah memutuskan tidak mengajukan nama-nama kadernya untuk di-Cawapreskan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009