kenaikan IHSG yang terjadi dua hari di penghujung pekan lalu diperkirakan mereda.

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan kembali anjlok seiring dengan pelemahan bursa saham regional.

Pada Senin, pukul 09.31 WIB, IHSG melemah 208,76 poin atau 4,59 persen ke posisi 4.336,82, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 42,84 poin atau 6,13 persen menjadi 655,94.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin, mengatakan, kenaikan IHSG yang terjadi dua hari di penghujung pekan lalu diperkirakan mereda.

"Pelaku pasar akan menyikapi sejumlah faktor yang dapat mengimbas bagi pasar di pekan ini. Fluktuasi nilai tukar rupiah dan tekanan terhadap harga minyak serta ketidakpastian pasar global dari penyebaran wabah COVID-19, bisa menjadi ganjalan kembali bagi IHSG pada perdagangan saham dalam pekan ini," ujar Alfiansyah.

Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 2,37 persen

Anggota G20 sepakat untuk menggelontorkan dana sekitar 4 miliar dolar AS untuk menemukan vaksin COVID-19. Kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan antarmenteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 yang juga disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Negara Anggota G20.

Penemuan vaksin akan dilakukan secara kolaboratif antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI). KTT Luar Biasa.

Negara Anggota G20 juga membahas bagaimana cara meningkatkan suplai alat kesehatan karena di semua negara, mengalami kekurangan alat-alat kesehatan terutama Alat Pelindung Diri (APD), kemudian Test Kit, dan Ventilator.

Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sedang mengupayakan dukungan agar perusahaan yang dapat memproduksi alat kesehatan dapat menaikkan produksinya.

Dari domestik, di tengah penyebaran wabah COVID-19, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis kegiatan perdagangan internasional yang sempat tertekan akan segera pulih karena terkait dengan sektor produksi dan distribusi China yang kembali pulih akan berimbas positif pada alur perdagangan internasional.

Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka 1,97 persen lebih rendah

Indonesia termasuk yang sangat bergantung pada kegiatan ekspor-impor dengan China. Dengan terhentinya kegiatan ekonomi China, langsung berdampak pada Indonesia dimana pelemahan 1 persen ekonomi China dapat berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia sekitar 0,3 persen hingga 0,6 persen.

Pelemahan ekonomi di China akan langsung berefek pada Indonesia, terutama di industri pengolahan atau manufaktur, perdagangan internasional, dan jasa pariwisata.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 626,7 poin atau 3,23 persen ke 18.762,7, indeks Hang Seng melemah 328,5 poin atau 1,4 persen ke 23.155,8, dan indeks Straits Times melemah 92,75 poin atau 3,67 persen ke 2.436,01.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020