Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Menlu China Yang Jiechi hari Kamis mendesak Israel untuk memulai lagi pembicaraan perdamaian dengan Palestina, Suriah dan Lebanon, kepresidenan Israel mengatakan.

"China mendukung peta jalan dan prinsip tanah untuk perdamaian," ia mengatakan pada Presiden Shimon Peres, menurut pernyataan kepresidenan.

"Saya tahu bahwa pemerintah baru Israel memerlukan waktu untuk mengkristalkan kebijakannya dan saya mengharapkan bahwa anda akan mencapai keputusan bijak yang akan menghasilkan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," katanya.

Yang juga menekankan "hak Israel untuk hidup dan untuk mempertahankan keamanannya".

Selain proses damai di kawasan itu, keduanya juga membicarakan ambisi nuklir Iran yang kontroversial dan juga kerjasama ekonomi dan teknik kedua negara, kata pernyataan tersebut.

"China memiliki peran sentral dalam perang melawan Iran yang akan menjadi kekuatan nuklir. Pemimpin Iran adalah seorang ekstrimis agama fanatik, yang mendukung teror, perang dan pertumpahan darah," kata Peres.

"Upaya Iran, yang memiliki banyak orang miskin, untuk mengembangkan rudal jarak jauh harus mencegah para pemimpin dunia yang bertanggungjawab untuk tidur pada waktu malam," ia menambahkan.

Israel secara luas dianggap akan menjadi kekuatan bersenjata nuklir satu-satunya di Timur Tengah, meskipun negara itu tidak pernah mengkonfirmasi atau membantah memiliki arsenal atom dan menolak untuk menyerah pada pemeriksa internasional.

Pada Rabu, Yang telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Palestina di kota Ramallah di Tepi Barat, tempat ia menekankan dukungan China pada pembentukan negara Palestina.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009