Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur Bank Danamon Sebastian Paredes mengatakan, tren penurunan suku bunga perbankan akan berlanjut seiring dengan kondisi perekonomian saat ini. "Suku bunga BI rate yang terus turun saat ini merupakan salah satu hal yang memicu penurunan suku bunga bank, dan masih adanya ruang untuk turun membuat tren penurunan suku bunga menjadi terbuka," katanya di Jakarta, Kamis. Menurut dia, suku bunga BI rate saat ini sebesar 7,5 persen dinilai masih cukup tinggi dibandingkan dengan suku bunga internasional seperti di Amerika Serikat (AS) sebesar 0,25 persen sehingga ruang penurunan BI rate lebih kuat. Selain itu, inflasi tahun ini yang diperkirakan terus menurun juga menjadi dasar bagi kebijakan untuk menurunkan BI rate. "Saya perkirakan BI Rate sekitar tujuh persen hingga kahir tahun," katanya. Ia menambahkan, dengan tren penurunan BI rate tersebut akan memicu penyesuaian menurun suku bunga perbankan baik disisi simpanan (dana) maupun pinjaman (kredit. Sebab, perbankan juga tidak ingin tertekan lebih dalam akibat mempertahankan suku bunga tinggi. Ia mengatakan, di Danamon sendiri pada kuartal I ini juga mengalami kerugian akibat tingginya bunga dana yang dimiliki dibandingkan dengan bunga Sertifikat Bank Indonesia.Dengan bunga dana sekitar 11 persen dan BI rate (SBI satu bulan) delapan persen (selisih tiga persen), telah membuat laba kuartal I tahun ini turun hingga Rp170 miliar atau mencapai Rp393 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp563 miliar. Hal ini karena, Bank Danamon harus membayar selisih bunga itu untuk Rp205 miliar kelebihan dana yang dimiliki. Untuk itu pada kuartal I 2009, danamon telah menurunkan bunga deposito. Menurut Direktur Keuangan Bank Danamon, bunga deposito pada akhir 2008 mencapai 11-12 persen. Namun pada kaurtal I 2009 bunga deposito turun menjadi 8,8-9,5 persen.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009