"Berilah keteladanan itu dengan bersama-sama menyelesaikan berbagai tugas kenegaraan hingga berakhir masa jabatan nanti," ujarnya kepada pers di gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis.
Menurut Hidayat, keteladanan dua tokoh nasional tersebut nantinya akan ditiru oleh para pejabat negara lainnya yang ada di daerah-daerah.
Hidayat juga berharap apapun pilihan politik elite-elite partai, apakah pecah kongsi, melanjutkan koalisi atau pun membangun koalisi baru, seharusnya semuanya didasarkan pada kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Koalisi itu bukan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan, tapi untuk menjalankan amanah rakyat.
"Lalu kalau masyarakat terus dibingungkan dengan polemik koalisi, nanti mereka akan semakin bingung dan apatis dengan pemilu," ujar Hidayat.
Mengenai adanya wacana boikot pemilu yang sempat terlontar sejumlah tokoh politik, Hidayat juga mengharapkan bahwa mereka tidak serius dengan ancaman-ancamannya itu dan hal tersebut hanya sebatas peringatan agar berbagai kelemahan pelaksanaan pemilu segera diatasi.
"Kami merasa yakin bahwa tokoh-tokoh bangsa itu juga sosok yang negarawan," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009