Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Kamis sore, menguat 10 poin menjadi 10.870/10.880 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya 10.880/10.890 per dolar AS.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta mengatakan, menguatnya rupiah terutama disebabkan Bank Indonesia (BI) mulai masuk ke pasar dan memantau kegiatan semua bank-bank asing yang bermain valas.

Masuknya BI memberikan sentimen positif terhadap rupiah yang sebelumnya mendapat sentimen positif pasar sehingga sempat mencapai angka 10.650 per dolar.

Namun, sejumlah sentimen negatif seperti memanasnya suhu politik karena "mandegnya" upaya koalisi Partai Demokrat dengan Partai Golkar, membuat rupiah hanya bergerak tipis.

Selain itu juga kebutuhan dolar untuk membayar hutang oleh BUMN yang tinggi menekan rupiah, namun setelah BI melakukan intervensi maka rupiah kembali membaik, ucapnya.

Rupiah, lanjut dia sebenarnya berpeluang untuk menguat hingga mencapai Rp10.500 per dolar, namun tertahan oleh gejolak krisis keuangan global yang menimbulkan kekhawatiran pelaku asing.

Karena itu, pelaku pasar masih menunggu perkembangan ekonomi dunia terutama AS yang sampai saat ini masih dilanda gejolak tersebut, ucapnya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009