Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato` Sri Mohd. Najib bin Hj Tun Abdul Razak mengatakan Malaysia bisa mencontoh dinamika demokrasi di Indonesia yang berjalan dengan baik dan damai dibandingkan Myanmar atau Thailand.
Hal tersebut diungkapkan PM Malaysia itu saat bertemu dengan Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid di ruang kerja pimpinan MPR di Gedung MPR/DPR Senayan Jakarta, Kamis.
Hidayat Nurwahid yang mengutip PM Malaysia itu mengatakan, Malaysia bisa mencontoh perpolitikan dan demokrasi di Indonesia yang berjalan relatif baik dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia lainnya.
Dalam pertemuan sekitar 20 menit itu, PM Malaysia juga mengungkapkan bahwa lawatannya merupakan kunjungan luar negeri pertama sejak ia dilantik menjadi PM Malaysia menggantikan Abdullah Ahmad Badawi.
Bagi PM Malaysia itu, menurut Hidayat, Indonesia adalah negara penting yang harus dikunjungi. "Tentunya ini adalah sesuatu yang sangat kita hargai dan mari bersama-sama memanfaatkan amanah rakyat msing-masing untuk meningkatkan hubungan kedua negara yang saling menghargai," katanya.
Kepada tamunya itu, Hidayat mengungkapkan bahwa di Malaysia banyak warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di berbagai sektor seperti perkebunan dan rumah tangga dan mereka layak untuk dihargai serta dilindungi.
Lebih lanjut Hidayat menegaskan, hubungan kedua negara juga perlu diperkuat dengan hubungan antarparlemen yang bisa dimaksimalkan untuk menyelesaikan persoalan yang muncul di antara kedua negara.
Hidayat juga mengungkapkan harapannya agar PM Malaysia melanjutkan kebijakan-kebijakan positif dari pendahulunya serta mengoreksi kesalahan yang pernah dilakukan. Kesalahan tersebut seperti pengusiran warga Indonesia, atau penyebutan kata Indon untuk WNI.
"Karena hal tersebut bisa mengganggu keharmonisan hubungan kedua negara," katanya.
Setelah bertemu dengan Hidayat Nurwahid, PM Malaysia itu juga menemui Ketua DPR Agung Laksono di ruang kerja pimpinan DPR.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009