Pemalang (ANTARA News) - Berdasarkan pengamatan petugas Pos Pengamatan di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, aktivitas Gunung Slamet cenderung turun pada siang hari.
"Pengamatan kita pada pukul 06.00 WIB hingga 13.00 WIB, menunjukkan adanya penurunan gempa vulkanik tremor dengan amplitudo 0,5-4 milimeter sebanyak 163 kali," kata Pengamat Gunung Api Slamet Gambuhan, Luruh Nurkholis, Kamis (23/4).
Sementara dari pengamatan pada Rabu (22/4), kata dia, gempa vulkanik tremor tercatat berkekuatan amplitudo 0,5 hingga 10 milimeter, tetapi sore harinya hingga Kamis pukul 06.00 WIB, amplitudonya naik menjadi 0,5 sampai 20 milimeter dengan 203 kali gempa.
Kendati demikian, kata dia, Gunung Slamet kembali mengeluarkan asap solfatar berwarna coklat setinggi 500 meter pada pukul 11.52 WIB.
Namun saat ini sudah tidak terlihat lagi karena tertutup mendung dan hujan mengguyur wilayah tersebut.
Selain itu, kata Luluh, suhu air di pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal, mengalami peningkatan dari 63 derajat celcius menjadi 63,9 derajat celcius yang diduga akibat adanya peningkatan aktivitas Gunung Slamet.
"Peningkatan suhu air di Guci hampir satu derajat celcius dalam sehari," katanya.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini belum berencana melakukan pengukuran suhu kawah Gunung Slamet karena masih berbahaya dan menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat.
Walau terjadi penurunan aktivitas, masyarakat tetap diimbau untuk waspada karena status gunung tersebut belum diturunkan menjadi waspada level II.
Sementara itu dari pantauan di Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang berada di kaki Gunung Slamet, masyarakat setempat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.
Ketua RT 3 RW 1 Desa Binangun, Kabul Utomo (45) mengatakan, warga di desanya sebagian besar berprofesi sebagai penderes nira kelapa.
"Mereka tetap menjalankan aktivitasnya tanpa khawatir terhadap kemungkinan terjadinya letusan Gunung Slamet meski saat ini gunung tersebut mengalami peningkatan aktivitas," katanya.
Bahkan menurut dia, Desa Binangun tidak terkena hujan abu yang dikeluarkan Gunung Slamet pada Rabu dinihari kemarin.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009