Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah masih membutuhkan auditor pajak hingga mencapai 6.000 orang agar potensi penerimaan pajak tergarap dengan optimal.

"Kita masih butuh 5.000 hingga 6.000 lagi yang artinya dua hingga tiga kali lipat dari yang ada saat ini sebanyak 4.000 auditor pajak," kata Menkeu di Jakarta, Kamis.

Namun menurut Menkeu, tidak mudah mendapatkan auditor pajak yang memenuhi kualifikasi yang diharapkan.

"Kita ingin yang qualified (berkualitas), pendidikan bagus, kompeten, dan memiliki integritas," katanya.

Menurut dia, penyediaan sumber daya manusia (SDM) khususnya auditor pajak merupakan kebutuhan yang tidak mudah dipenuhi.

Ia memberi contoh Jepang yang jumlah penduduknya hampir sama dengan Indonesia, tetapi aparat pajaknya mencapai 100.000 orang dan auditornya mencapai 40 ribu atau 40 persennya.

"Di kita aparat pajak hanya 30.000 orang, dengan pembayar pajak sekitar 12 juta orang," katanya.

Sementara itu menanggapi prediksi pertumbuhan ekonomi oleh Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2009 yang akan mengalami minus 1,3 persen, Mankeu mengatakan, itu masih dalam kisaran prediksi beberapa waktu lalu.

"Itu masih dalam range (kisaran), tidak ada yang surprising (mengejutkan), prediksi itu masih dalam range minus 1 hingga minus 1,5 persen," katanya.

Menurut Menkeu, prediksi itu mengkonfirmasi bahwa tahun 2009 memang tahun yang cukup berat di mana mesin-mesin pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi.

"Nah yang penting sekarang tinggal bagaimana policy response yang jelas kita tetap dalam prediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 4 hingga 4,5 persen," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009