Kepala Bidang Mitigasi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan aktivitas gempa masih terus terjadi di sekitar pusat gempa sehingga masyarakat harus lebih waspada.
"Dengan masih terus terjadi aktivitas gempa di zona pusat gempa dan sekitarnya hingga saat ini, masyarakat diimbau agar tetap waspada mengingat gempa kuat hingga saat ini belum dapat diprediksi," kata Daryono.
BMKG mencatat sedikitnya ada 40 gempa susulan sejak gempa pertama terjadi. Kekuatan gempa susulan tersebut bervariasi dengan terkecil magnitudo 2,0 dan terbesar magnitudo 4,4. Tren kekuatan magnitudo gempa susulan tersebut terlihat menurun meskipun data menunjukkan kekuatan gempa yang fluktuatif.
Baca juga: Palu diguncang gempa magnitudo 5,8
"Namun demikian, satu hal yang penting untuk dipahami oleh kita semua bahwa dalam beberapa kasus peristiwa gempa besar selalu didahului oleh serangkaian aktivitas gempa," kata Daryono.
Sebelumnya gempa mengguncang Sigi dan Palu Sulawesi Tengah pada Sabtu (29/3) malam pukul 22.43 WIB. Hasil monitoring BMKG hingga Minggu pagi, 29 Maret 2020 pukul 07.00 WIB telah mencatat sebanyak 40 kali gempa susulan.
BMKG mencatat tiga gempa susulan yang kekuatannya di atas magnitudo 4,0 yaitu gempa M=4,2 pada Sabtu pukul 23.22 WIB, gempa susulan berkekuatan M=4,4 pada Sabtu pukul 22.55WIB, dan gempa susulan berkekuatan M=4,1 pada Minggu pukul 06.45 WIB.
Baca juga: Gempa 5,8 magnitudo guncang Sigi, tidak berpotensi tsunami
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020