Yogyakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap mengusung Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden (pilpres) 2009.
"Kami akan mengusulkan Sultan sebagai pendamping Megawati dalam rapat kerja nasional (rakernas) PDIP yang rencananya diadakan di Jakarta, 25 April 2009," kata Ketua DPD PDIP DIY Akhmad Djuwarto di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia di sela memantau proses rekapitulasi perolehan suara parpol tingkat provinsi DIY di Jogja Expo Center (JEC), wacana menduetkan Megawati-Sultan sudah menjadi sikap DPD PDIP DIY sejak lama, karena keduanya memiliki latar belakang sejarah yang sama.
"Kami berharap kedua tokoh itu bisa bersatu, Megawati menjadi capres, sedangkan Sultan menjadi cawapres, dan kami akan terus mendorong duet tersebut dalam Rakernas PDIP agar bisa maju sebagai pasangan dalam Pilpres 2009," katanya.
Djuwarto yang juga Ketua DPRD DIY itu berharap seluruh DPD PDIP di Indonesia bisa mendukung pasangan Megawati-Sultan.
Namun demikian, berhubung perolehan suara PDIP yang tidak signifikan dan masih jauh dari angka 20 persen, kemungkinan PDIP berkoalisi dengan partai lainnya.
Dengan perolehan suara PDIP yang di luar target, menurut dia, partai berlambang banteng moncong putih itu tidak mungkin mengajukan Megawati sebagai capres tanpa menggandeng partai lain.
Ia mengatakan, PDIP jelas harus berkoalisi dengan partai lain dalam pilpres, tetapi dengan partai mana itu tergantung keputusan DPP dalam rakernas," katanya.
"Jika duet Megawati-Sultan diteruskan, diharapkan Partai Golkar akan menjadi partai koalisi PDIP. Selain itu, PDIP juga akan menggiatkan lobi-lobi politik dengan partai-partai yang memperoleh suara kecil pada pemilu legislatif 2009," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009